Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Tips Kesehatan – Cegah Sembelit Ketika Puasa

2 min read

Makanan wajib diperhatikan, sebab tanpa menghiraukan kandungan apa yang dimakan, dapat berakibat buruk untuk pencernaan meupun gangguan yang lain. Apalagi ketika berpuasa, maka pola makan pasti ada perubahan, sebab selama 12 jam, tubuh tak ada asupan makanan maupun minuman. Maka, satu hal yang wajib dicegah yaitu sembelit. Tanpa pengaturan asupan seimbang, semisal serat, maka gangguan pada pencernaan, utamanya sistem pembuangan. Inilah yang dapat membuat seorang alami gangguan buang air besar alias sembelit.

Menurut keterangan dokter spesialis penyakit dalam-sub spesialis pencernaan di RSCM, Ari Fachrial Syam SpPD-KGEH MMB  jika seorang alami gangguan buang air baiknya tidak disepelekan. Sebab hal ini dapat menimbulkan komplikasi serta kanker. Demi mengidentifikasi seorang yang terkena sembelit dan konstipasi yaitu buang air besar yang kurang dari 3 kali seminggu.

“Jadi meskipun BAB berbentuk normal. Namun masih kurang dari 3 kali seminggu, maka perlu diwaspadai,” terangnya pada sebuah acara akhir-akhir ini. Jika mengalami gejala yang seperti itu, maka harus segera diberi penanganan supaya kotoran yang harusnya dikeluarkan tak menimbulkan kerak pada dinding usus yang bersifat racun dana dapat memicu peradangan.

“Maka dari itu, asupan makanan yang wajib diperhatikan adalah seperti halnya cukup air minum, makan makanan yang berserat sedikitnya 25 gram dalam sehari serta ditunjang oleh aktivitas fisik,” urainya. Selain itu, menurut dari Indra Sugiharjo, Senior Brand Manager Dulcolax, sembelit kerap diabaikan sebagian besar orang. Apalagi juga dianggap sepele, padahal satu dari faktor yang menjadi pemicu dari kanker usus merupakan sembelit yang diabaikan.

Sembelit sesuai Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia 2010, Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia, memiliki gejala yang wajib diperhatikan diantaranya, mengejan (25% defekasi maupun lebih), juga fases keras (25% defekasi/lebih), juga BAB yang kurang 3 kali seminggu. Maka dari itu, lanjutnya, penting guna memahami tentang gejala, faktor resiko, juga bagaimana cara mengatasinya. Terlebih lagi saat menjalankan ibadah puasa, agar tidak mengalami gangguan pencernaan yang dapat mengganggu ibadah selama bulan Ramadan ini agar lebih optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *