Orang Rimba Tenggelam Di Sungai Batanghari Dan Ditemukan Meninggal
2 min read
Orang Rimba Tenggelam Di Sungai Batanghari Dan Ditemukan Meninggal – Setelah 3 hari pencarian, jenazah dari orang rimba yang bernama Nyilat 20 tahun yang telah tenggelam di Sungai Batanghari, berhasil ditemukan, pada Minggu, 29 November 2020.
Peristiwa tenggelam tersebut terjadi pada Kamis, 26 November 2020 pagi.
‘’Jenazah orang rimba berhasil ditemukan, setelah dilakukan pencarian selama 3 hari,’’ ujar Sekretaris BPBD Batanghari, yakni Samral Lubis dalam pesan singkat, pada Minggu, 29 November 2020.
Samral mengatakan, bahwa tim sempat kesulitan dalam melakukan pencarian lantaran debit sungai yang terus meningkat serta arusnya yang sangat deras.
Dalam pencarian tersebut, BPBD Batanghari mengerakan 2 tim reaksi cepat, 2 grup Basarnas, serta dua tim perahu karet.
Petugas juga membawa prahu pilytelin pelampung, senter, tenda, genset dan juga perangkat penerangan lantaran harus bermalam di lokasi.
Jenazah berhasil ditemukan di Desa Sungai Ruan Ilir. Sejauh 10 kilometer dari tempat korban tenggelam.
Setelah ditemukan, jenazah dibawa menuju Puskesmas Sungai Rengas guna dilakukan visum.
Kronologi tenggelam
Paman korban, yakni Tumenggung Celitai telah menceritakan kronologi tenggelamnya korban. Tumenggung mengatakan, bahwa keponakannya tenggelam ketika hendak menyeberang sungai dengan membawa sepeda motor.
Nyilat dan kakaknya, yakni Ninda menyeberangi sungai dengan mengggunakan prahu pada Kamis, 26 November 2020 pagi.
Saat hendak sampai di seberang, Nyilat terjatuh ke sungai. Ninda pun langsung melihat ke arah belakang perahu ketika mendengar suara orang yang tercebur ke sungai.
‘’Ninda sempat melihat kaki sang adik. Dia pun berusaha menolong, namun prahu oleng,’’ ujar Tumenggung ketika dihubungi pada Sabtu, 28 November 2020.
Ninda pun langsung kembali menuju desa kemudian mengajak warga sekitar untuk mencari adiknya. Tumenggung pun langsung melapor kepada Polsek Marosebo ketika mendapatkan informasi dari Ninda.
Dari laporan tersebut kemudian Tim SAR langsung turun untuk mencari korban, dan dibantu oleh masyarakat.
Tumenggung menambahkan, bahwa keluarga inti korban sudah pergi melangun menuju Bungku, Bajubang Batanghari.
Total sebanyak 10 anggota keluarga telah pergi melangun. Melangun adalah tradisi yang telah dijalani oleh orang rimba untuk membuang kesedihan karena ditinggal kerabat.
