Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Penangkapan Edhy Prabowo, Seperti Hujan Pada Kemarau Panjang

2 min read

Penangkapan Edhy Prabowo, Seperti Hujan Pada Kemarau Panjang – LP3ES Wijayanto menyebut, bahwa keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi berhasil menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif, yakni Edhy Prabowo.

‘’Apa makna dan kejadian yang baru pada beberapa hari lalu? seperti bermimpi di siang bolong,’’ tutur Wijayanto pada Minggu, 29 November 2020.

Wijayanto mengatakan, bahwa penangkapan Edhy Prabowo telah mengagetkan publik karena KPK nyaris tak pernah mengungkap kasus yang besar setelah disahkannya UU Nomor (19) Tahun 2019 mengenai Perubahan Kedua UU Nomor (30) Tahun 2002 mengenai KPK.

UU KPK hasil dari revisi telah disahkan pada Oktober tahun 2019. Adapun UU KPK hasil dari revisi mendapat penolakan oleh aktivis antikorupsi. KPK telah mengidentifikasi 26 ketentuan berisiko melemahkan revisi tersebut.

‘’Kita hampir tidak pernah mendengar kasus besar yang diungkap oleh KPK, lalu seperti hujan pada kemarau panjang, tiba-tiba ada berita ini ‘penangkapan Edhy Prabowo’,’’ ujar Wijayanto.

Hal serupa diungkapkan oleh Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada Oce Madril.

Terlebih lagi, tidak berselang waktu lama, KPK berhasil melaksanakan operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Cimahi, yakni Ajay Muhammad Priatna pada kasus suap terkait izin pembangunan RS Umum Kasih Bunda.

Menurutnya, 2 rentetan penangkapan tersebut menjadi capaian untuk KPK pasca UU KPK hasil revisi dan juga perubahan formasi 5 pimpinan KPK.

‘’Tentu fakta yang terjadi pada belakangan ini sangat mengagetkan bagi kita semua, memberi berita baik. Karena, KPK mampu untuk mengungkap perkara yang strategis,’’ ujar Oce.

Sebelumnya, Edhy Prabowo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster. Dia telah menerima uang sebesar Rp 3,4 miliar dan juga 100.000 dollar Amerika Serikat dari PT Aero Citra Kargo.

Perusahaan tersebut diduga telah menerima uang dari sejumlah perusahaan eksportir benih lobster, lantaran ekspor hanya bisa dilakukan lewat PT Aero Citra Kargo dan biaya angkutnya Rp 1.800 tiap ekor.

Selain Edhy, KPK juga telah menetapkan 6 tersangka lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *