Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Pria Botak Lebih Berisiko Alami Gejala Parah Saat Terinfeksi Covid-19

2 min read

Pria Botak Lebih Berisiko Alami Gejala Parah Saat Terinfeksi Covid-19 – Sebuah studi baru menyatakan bahwa pria botak lebih berisiko mengalami gejala yang cukup serius saat terinfeksi virus corona atau Covid-19. Antara kebotakan dan gejala serius itu disebut memiliki kaitan yang cukup kuat sehingga dinilai sebagai faktor risiko.

Pemimpin studi utama di Brown University, Prof Carlos Wambier mengatakan bahwa kami berpikir kalau kebotakan merupakan prediksi yang sempurna dari tingkat keparahan gejala.

Menurut penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa ada kaitan yang cukup jelas antara pria botak dengan faktor risiko parah terhadap pasien COVID-19. Seorang ilmuwan menyebut bahwa hal itu dapat membantu perawatan pada penderita virus corona atau Covid-19. Serta dapat mengurangi jumlah pria yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona atau COVID-19.

Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pria botak secara tidak proporsional rentan pada kematian akibat terpapar virus Corona karena hormon yang mereka miliki. Penelitian yang dilakukan sebelumnya dan analisis statistik oleh Public Health di Inggris juga menyebut bahwa kaum pria dua kali lebih rentan meninggal dunia karena virus Corona.

Kini para ilmuwan meyakini bahwa kerentanan pria itu disebabkan oleh hormon seks pria yang biasa disebut dengan androgen, serta testosteron. Androgen disebut bisa menyebabkan rambut pria rontok dan menjadi ‘gerbang’ untuk meningkatkan kemampuan Covid-19 dalam menyerang sel-sel pada tubuh.

Temuan dari Brown mengkonfirmasi bahwa studi yang dilakukan sebelumnya menemukan penyebab dan efek yang serupa terhadap pasien Covid-19 di seluruh dunia. Sebuah studi yang lebih kecil di Spanyol juga menyatakan bahwa sebanyak 79 persen pria botak harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Tak hanya itu saja, para ilmuwan juga menunjukkan bahwa hasil yang sama terhadap wanita yang kehilangan rambut mereka karena androgen. Sebuah studi di Italia lainnya menunjukkan bahwa pria yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita kanker prostat dengan menjalani terapi kekurangan androgen empat kali lebih kecil untuk terinfeksi virus corona atau Covid-19 daripada pasien yang menggunakan perawatan dengan cara lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *