Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Ribuan Obat Kadaluarsa Ditemukan dalam Gudang Farmasi Dinkes Jember

2 min read

Jajaran Komisi D DPRD Jember mendapati ada 1.100 botol produk obat-obatan yang sudah kadaluarsa, ketika menggelar sidak pada gudang farmasi Dinas Kesehatan Jember, Kamis (21/1/2016) ini. Muhammad Hafidi selaku Ketua Komisi D DPRD Jember nampak geram ketika menemukan botol obat yang jumlahnya ribuan sudah seharusnya dan tak terpakai itu. Obat itu terdiri dari obat penyembuh luka maupun obat luar. “Ini bagaimana, kok masih ada saja yang kadaluarsa. Padahal kan tadi bilangnya sudah dipastikan semua obat masih dalam batas waktu,” kata Hafidi.

Ia menyampaikan bahwa DPRD Jember sudah menggelontorkan dana guna pengadaan obat tiap tahunnya. Ini ditujukan supaya obat-obatan selalu diperbarui tiap tahunnya. Selain dari itu, obat kadaluarsa sangat berbahaya untuk pasien. Anggaran untuk pengadaan obat-obatan di Jember tiap tahunnya selalu meningkat. Pada tahun 2014 ada senilai Rp 2 Miliar, 2015 menjadi Rp 5 miliar sementara tahun 2016 menjadi Rp 15 miliar.

Hafidi melanjutkan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya segera memanggil Kadinkes Kab. Jember guna mengklarifikasi masalah ini. Sebab pihaknya sebagai pengawas kebijakan harus mengetahui bagaimana penerapan kebijakan tersebut dengan detail. “Selasa atau secepatnya segera kami panggil pihak-pihak terkait,” pungkasnya.

Sementara itu, Wijayaningsih selaku Plt Kepala Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Jember mengatakan bahwa obat kadaluarsa tersebut memang sengaja disimpan sebab rencananya hendak diganti pihak rekanan. “Obat itu mmang kami simpan untuk ditukar obat yang sama namun masa pakainya masih lebih lama,” terang Wijayaningsih dari lokasi.

Dia menambahkan bahwa obat itu adalah H2O2 3% obat luar semisal luka bakar. Pihaknya juga menegaskan tak akan mendistribusikan obat itu ke Puskesmas Jember. “Kami menunggu kiriman obat dari pihak rekanan,” sebutnya. Wijayaningsih malah mengeluhkan tentang kurangnya anggaran dari DPRD serta Pemkab Jember. Ia berpendapat, anggaran pengadaan obat paling tidak adalah Rp 12 miliar setiap tahunnya. “Sebelumnya dari Rp 2 Miliar, lalu Rp 5 Miliar. Dan tahun 2016 ini baru naik ke Rp 15 Miliar,” bebernya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *