Kesehatan Terkini – Makanan Cepat Saji Pengaruhi Kemampuan Akademis Anak

Nyaris semua orang tua menginginkan agar anak-anak mereka menjadi murid yang terbaik pada kelas dalam raihan nilai-nilai akademis yang membanggakan. Akan tetapi, apabila anak tak menerima dukungan yang baik serta nutrisi yang tercukupi, maka  hal itu akan semakin sulit untuk dicapai. Utamanya terkait masalah nutrisi, belum lama ini kalangan peneliti pada Ohio State University serta University of Texas mendapati adanya keterkaitan diantara makanan cepat saji terhadap kemampuan akademis yang dimiliki oleh seorang anak. Anak yang telah biasa mengonsumsi makanan cepat saji akan mempunyai kemampuan akademis yang lebih rendah.

Survei terkait konsumsi makanan cepat saji terhadap 8.544 siswa kelas 5 SD memprediksi terhadap adanya penurunan akademis ketika anak beranjak kelas 2 SMP. Penelitian melaporkan bahwa anak yang kerap mengonsumsi makanan cepat saji akan tertinggal 4 poin pada mata pelajaran membaca, 3 poin pada mata pelajaran matematika, serta 4 poin pada mata pelajaran sains apabila mereka dibandingkan terhadap anak lain yang tidak terbiasa dengan makanan cepat saji. “Hasil studi tersebut memberikan bukti awal terkait makanan cepat saji yang memiliki keterkaitan terhadap hasil akademis yang menjadi rusak pada kalangan anak,” ditulis oleh peneliti pada studi yang sudah dipublikasi pada jurnal Clinical Pediatrics, dan dikutip oleh Reuters di hari Jumat (26/12/2014).

Peneliti juga mengatakan bahwa rendahnya kemampuan akademis yang dimiliki anak bisa pula dipicu lantaran nutrisi pada makanan cepat saji yang terbilang rendah. Juga tingginya kandungan lemak serta gula dalam makanan tersebut dapat berpengaruh terhadap tingkat fokus serta reaksi anak akan jadi lebih rendah. Risiko mengalami obesitas serta serangan jantung lantaran kolesterol yang tinggi pun juga terdapat pada anak yang lebih kerap mengonsumsi jenis makanan cepat saji tersebut. Studi juga melaporkan hubungan diantara makanan cepat saji terhadap kemampuan akademis ini tetap utuh walaupun variabel semisal aktivitas fisik, menonton televisi, serta status sosial ekonomi keluarga juga turut diperhitungkan. Bagi Anda orang tua, ada baiknya mengurangi konsumsi makanan cepat saji tersebut pada anak.