Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kesehatan – Risiko Alzheimer Bagi Perokok Pasif

2 min read

Tak sekedar berbahaya untuk si perokok sendiri, ternyata para perokok pasif (yang sekedar ikut menghirup asap rokok) juga ikut terkena dampak negatifnya. Beberapa organ manusia bisa menjadi rusak lantaran merokok. Satu diantaranya ialah terhadap otak yang dapat memicu kepikunan alias demensia. DY Suharya, Executive Director Alzheimer’s Indonesia menyatakan bahwa perokok lebih berisiko untuk terserang kepikunan. Penelitian terbaru dari WHO juga menunjukkan perokok memiliki risiko 45 persen yang lebih tinggi akan terserang kepikunan daripada mereka yang tak merokok.

Penyakit pikun yang mana juga disebabkan lantaran bahaya rokok yakni alzheimer. Alzheimer adalah penurunan daya ingat serta kemampuan mental yang pada umumnya dialami oleh kalangan usia lanjut. Diramalkan sekitar 14 persen para penderita alzheimer dikarenakan oleh rokok. “WHO juga memperingatkan bahwa para perokok pasif pun juga berisiko akan terserang kepikunan,” terang Suharya pada Erasmus Huis, di Jakarta, hari Rabu (10/9/2014).

Adanya kandungan nikotin dalam rokok menjadikan para perokok alami penurunan dalam fungsi kognitif dengan lebih cepat daripada yang tak merokok. Selain halnya dapat alami gangguan dalam hal daya ingat, para penderita alzheimer juga kesulitan untuk fokus, tak bisa lakukan aktivitas sehari-hari, kesulitan dalam membedakan warna, juga alami gangguan untuk berkomunikasi bahkan dengan orang terdekat sekalipun.

Czeresna Heriawan Soejono, Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusmo (RSCM) juga  menambahkan bahwa mereka yang memiliki potensi terkena alzheimer yakni penderita hipertensi, obesitas, resistensi insulin, diabetes melitus, dislipidemia, gagal jantung, dan hiperkoagulasi serta hiperagregasi trombosit. Risiko ini juga dapat dicegah dengan lakukan penyembuhan pada penyakit itu.

“Kurangi konsumsi garam, konsumsi berlemak, melakukan perencanaan pola makan dengan baik, serrta latihan fisik,” lanjut Heriawan. Heriawan selaku dokter spesialis penyakit dalam serta konsultan geriatri tersebut mengatakan bahwa faktor yang tak bisa dihindari ialah usia lanjut, jenis kelamin, serta kondisi genetik. Hingga sejauh ini, masih  belum ada obat yang dapat sembuhkan alzheimer. Obat sekedar melabatkan penurunan fungsi kognitif. Para penderita alzheimer yang berusia lanjut bisa membawa penyakit tersebut sampai akhir hayatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *