Kesehatan – Cara Mencuci Tangan dengan Benar
2 min read
Kebersihan adalah kunci utama untuk sehat. Menjaga kebersihan akan membantu kita terhindar dari beberapa penyakit dan juga kotoran. Salah satunya adalah dengan cara mencuci tangan, mencuci tangan merupakan kebiasaan hidup sehat dan bersih yang sangat baik.
Dengan mencuci tangan akan mengurangi resiko masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. “Memang mencuci tangan tidak menghilangkan kuman 100 persen tapi setidaknya ada kuman yang terbasmi”, ujar dr. Sri Rachmani, Mkes, MHkes selaku sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dalam konfrensi pers Berbagi Sehat di Jakarta. Mencuci tangan juga tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, hal tersebut tidak akan membuat para kuman hilang dari tangan kita. Berikut ini cara membersihan tangan dengan maksimal, terdapat beberapa gerakan yang perlu di perhatikan. Gerakan tersebut antara lain yaitu:
- Mencuci tangan dengan menggunakan air yang mengalir.
- Menggosok tangan dengan sabun hingga berbusa menutupi seluruh bagian tangan.
- Menggosok bagian tertentu seperti sela-sela jari, bawah kuku, lekukan dekat ibu jari, telapak, serta punggung tangan.
- Bilas hingga bersih.
- Keringkan menggunakan lap yang kering.
Setiap gerakan sebaiknya di lakukan sekitar 20-30 detik. Terkadang orang dalam mengeringkan tangan sering kali asal-asalan karena menurut mereka tangan yang sudah mereka bersihkan telah terbebas dari kuman. Hal tersebut sangat tidak dibenarkan, seperti yang dijelaskan oelh dr. Rachmani, bahwa kejadian seperti itu sebaiknya di hindari karena pada dasarnya ada banyak alat untuk mengeringkan tangan, seperti tissue, lap tangan, hingga pengering tangan. Alat-alat tersebut di rasa tidak akan menambah jumlah kuman ke tangan.
Akan tetapi untuk mencuci tangan di toilet umum, sebaiknya saat menutup kran air menggunakan tissue untuk menghindari adanya kuman di kran air. Menurut data Riskesdas pada tahun 2013, terjadi peningkatan perilaku cuci tangan di kalangan penduduk usia di bawah 10 tahun dengan presentase sebesar 23,8 persen. Penurunan tingkat infeksi diare pada anak di bawah 5 tahun juga terjadi. Pada tahun 2007 sampai 2013 penurunan terjadi sebanyak 5,5 persen.
