Kesehatan – Bahayanya Kecanduan Olahraga

Memang olahraga amat dianjurkan demi menjaga kebugaran. Namun ternyata, aktifitas ini justru bisa berbahaya bila sudah berubah menjadi kecanduan. Sama halnya dengan berjudi, ketika seorang mengalami kecanduan olahraga, kondisi yang terjadi justru terbalik sebab orang sudah tak mampu lagi mengontrol keinginannya berolahraga. Michaes Sachs, psikolog olahraga bertitel PhD asal Temple University menjelaskan pada mulanya seseorang hanya ingin melakukan sesuatu bagi kesehatannya.

Sayangnya, mereka malah dikendalikan oleh sesuatu tersebut sehingga hidupnya jadi di luar kendalinya. Saat berhenti berolahraga, maka seseorang yang kecanduan cenderung akan merasa tak nyaman secara fisik bahkan psikologi. “Mereka akan merasakan rindu melakukannya lagi. Nah, bagi mereka yang sempat melakukannya dengan cukup intens hingga berlebih yaitu ketika olahraga sudah jadi bersifat kecanduan, lalu secara tiba-tiba berhenti, dapat membuatnya menjadi depresi, cemas berlebih, putus asa bahkan gampang marah,” beber Sachs seperti yang dikutip dari Safe Bee, Minggu (8/11/2015).

Sachs menambahkan saat seseorang sudah mengalami kecanduan olahraga, maka mereka akan lebih mengutamakan olahraga daripada aktivitas yang lain, sama halnya dengan orang yang kecanduan oleh hal lainnya. Kegiatan sosial yang biasanya dilakukan pun akan terabaikan. Lalu saat absen berolahraga sesekali saja, tak hanya bagian fisik saja yang kurang nyaman, namun juga dari psikis. “Kondisi ini kemungkinan dipicu lantaran awalnya seseorang terobsesi pada tubuh sempurna atau sekedar sehat. Maka saat ia berhenti melakukannya, ia pun merasa bersalah atau ada yang kurang pada hidupnya,” lanjut Sachs.

Sachs kemudian menyarankan agar mencari bantuan terapis maupun konselor untuk belajar bagaimana mengendalikan hasrat berolahraga. Selain itu, Cognitive Behavioral Therapy (CBT) juga dapat dicoba. Menggunakan terapi tersebut, pecandu olahraga dapat mengenali perasaan negatif manakah pemicu ketagihan itu. Selanjutnya, Anda dapat memrogaman ulang kegiatan olahraga, melibatkan personal trainer. Disarankan pula selalu mengombinasikan olahraga terhadap latihan lain semisal meditasi untuk mengendalikan stres. Ketika berolahraga, Scahs menganjurkan agar selalu mengajak teman supaya pikiran negatif tak muncul kembali dalam benak Anda. Nah, saatnya merenungi lagi sudahkah kita berolahraga dengan proporsional?