Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Survey Politik – Pilkada DKI, Ridwan Kamil Lawan Potensial Ahok

2 min read

Ridwan Kamil yang merupakan Wali Kota Bandung dinilai menjadi kandidat potensial dalam menjadi pesaing sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada ajang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017. Berdasar pada hasil survei yang digelar Cyrus Network, elektabilitas dari kedua tokoh ini tak terpaut jauh. “Ahok memiliki 49,9 persen, sementara Ridwan Kamil dengan 38,6 persen, sementara yang yang masih belum memutuskan ada 7,8 persen, tak menjawab ada 3,7 persen,” papar peneliti asal Cyrus, Eko David Afianto, dari kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, hari Rabu (11/11/2015).

Selain nama Ridwan Kamil, ada juga 3 sosok lain yang juga dibandingkan terhadap Ahok. Mereka adalah calon petahana Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya; lalu Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda Olahraga; dan Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta. Apabila dihadapkan dengan sosok Risma, maka elektabilitas Ahok pun cenderung naik, yaitu hingga 51,6 persen, sedangkan Risma ada 34,6 persen. Sementara sisanya, sebanyak 8,8 persen responden menjawab belum memutuskan, sementara 4,7 persen memilih tak menjawab.

Elektabilitas Ahok pun semakin meningkat lagi jika disaingkan secara head to head-nya atas Adhyaksa maupun Djarot. Saat melawan Adhyaksa, elektabilitas Ahok pun menyentuh 53,8 persen, sedangkan Adhyaksa 29,1 persen. Sementara apabila dibandingkan lawan Djarot, elektabilitas Ahok masih naik lagi, yaitu 60,5 persen. Sedangkan, elektabilitas Djarot berkisar pada 21,0 persen saja.

Pada kesempatan yang sama, Syamsudin Haris selaku pengamat politik menilai bahwa elektabilitas Ridwan Kamil ini tinggi sebab dari awal beliau sudah menunjukkan gestur untuk dijadikan pesaing Ahok. Lain halnya dengan sosok Risma. “RK dari bahasa tubuhnya nampak paling greget bersaing lawan Ahok, beda dari Risma. Bahasa tubuh Risma masih belum menunjukkan ada keinginan bersaing pada pilkada Jakarta. Bahkan dia juga pernah bilang tak akan maju,” kata Syamsudin.

Survei ini dilaksanakan Cyrus periode 27 Oktober-1 November 2015 melibatkan 1.000 responden di penjuru DKI Jakarta. Survei menggunakan teknik Multi-Stage Random Sampling margin of error kurang lebih 3 persen. Ini adalah survei kedua yang dilakukan Cyrus tahun ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *