Sun. Jan 14th, 2024

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Sempat Buron Selama 20 Bulan, 2 Dari 6 Pengeroyok Yang Tewaskan Pemuda Di Tambun Berhasil Ditangkap

2 min read

Polsek Tambun membekuk D serta AG, dua dari enam pelaku penggeroyokan pada almarhum DA (14 tahun), pada Kamis, 11 Januari 2024 dini hari.

Diketahui, almarhum DA meninggal dunia setelah dikeroyok ketika dia pamit pada bapaknya buat membeli mi goreng, pada Senin, 4 April 2022 jam 23.30 WIB lalu di Jalan Raya Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

“Dua dari enam tersangka, D serta A dibekuk di dua lokasi terpisah. tersangka D dibekuk ketika ada di kediaman mertuanya di Desa Srimukti serta tersangka AG dibekuk di warnet,” ucap Iptu Putu Agum Guntara yang merupakan Kanit Polsek Tambun.

Agum menjelaskan, dua pelaku tersebut dibekuk setelah pihak Polsek Tambun kembali mengembangkan masalah kematian DA. Pada pemeriksaan yang dilaksanakan, polisi kembali menyelidiki keterangan dari beberapa pihak. setelah keterangan diperoleh, A serta AG langsung ditangkap.

“Kami mengeluarkan surat penangkapan serta pemeriksaan. sesudah memperoleh keterangan adanya dua orang yang sempat kabur kembali ke Bekasi, langsung kami melaksanakan penangkapan,” tambahnya.

Setelah dibekuk, dua pelaku tersebut langsung digiring ke Polsek Tambun. Agum mengatakan, masih ada empat tersangka penggeroyokan yang masih dikejar. akan tetapi, identitasnya telah dikantongi polisi.

“Mudah-mudahan empat tersangka lainnya secepatnya lekas kami ringkus, supaya kelak masalah penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas bisa terkuak,” tutur Agum.

Insiden meninggalnya DA berlangsung ketika dia berpamitan pada bapaknya yang bernama Nurdin buat membeli mi goreng pada Senin, 4 April 2022 malam hari jam 23.30 WIB. Setelah berpamitan, DA malah tidak pernah kembali ke rumah. Keluarga setelah itu diberi informasi kalau DA telah terbaring bersimbah darah.

Sehabis memperoleh berita itu, Nurdin membawa anakya ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Bekasi. Akan tetapi, nyawa DA tak terselamatkan. dia dinyatakan tewas dengan keadaan luka lebam di seluruh badan yang diperkirakan lantaran dihantam benda tumpul.

“Di mata dan dada lebam, yang di dada itu telah hancur di dalam, jadi sudah sempat keluar darah dari hidung. Yang paling serius itu mata, sebab dihajar memakai balok,” kata Nurdin.

Berdasarkan keterangan dari Nurdin, putranya tersebut adalah korban salah target para pelaku tawuran. “Jika saya menganggap salah target, sebab anak saya alhamdulillah tidak pernah ikut tawuran. Anak saya (ikut) pesantren, rajin ngaji pula, belum pernah anak saya tawuran,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *