Kesehatan – Bantuan Pemerintah Bagi Pasangan Sulit Hamil

Memang tidak semua dari pasangan suami istri gampang dalam memperoleh keturunan lantaran mengalami masalah ketidaksuburan ataupun infertilitas. Hal tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan cara ikut program kesuburan. Namun sayangnya besarnya biaya dalam mengikuti program itu juga sangat besar. Guna mengatasi masalah tersebut, pemerintah pun berencana guna memberi bantuan dalam pelayanan reproduksi. “Kami berupaya untuk memberikan kesempatan untuk memiliki keturunan untuk pasangan yang diketahui kurang beruntung dengan cara memberi bantuan berupa pelayanan reproduksi,” terang Ali Gufron Mukti, Wakil Menteri Kesehatan pada acara peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dari Jakarta, pada Selasa (30/9/2014).

Menurut penuturan Ali, memang harusnya bantuan tidak sekedar diberi pada pasangan suami istri yang bermaksud mencegah kehamilan maupun menerapkan keluarga berencana dengan cara pemberian sejumlah alat kontrasepsi. Namun juga pada para pasangan yang ingin mempunyai keturunan. Akan tetapi, Ali masih belum bisa memaparkan bentuk dari bantuan dimaksud, termasuk apa nanti akan ditanggung pada Jaminan Kesehatan Nasional. Menurutnya, hal tersebut nantinya perlu diatur dengan lebih lanjut pada Permenkes terkait kesehatan reproduksi.

“Agar nantinya pelayanan reproduksi dalam bantuan maupun kehamilan di luar metode alamiah tersebut dapat terlaksana sesuai dengan tujuan, maka pada pelaksanaannya harusnya ada aturan yang dapat memayungi,” kata dia. Ali juga mengatakan, Permenkes akan dibuat guna mewujudkan keluarga sejahtera berkualitas. Perlu diketahui bahwa di dalam Perturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 tahun 2014 sudah diatur terkait kesehatan dalam hal reproduksi. PP ini mengatur terkait pelayanan kesehatan pada ibu yang nantinya akan meliputi adanya pelayanan kesehatan pada masa sebelum kehamilan, masa kehamilan, persalinan, serta masa setelah melahirkan.

Kemudian akan diatur pula tentang penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, adanya pelayanan kesehatan seksual, serta indikasi terhadap kedaruratan medis serta perkosaan sebagai bentuk pengecualian terhadap adanya larangan melakukan arbosi, serta halnya reproduksi dengan menggunakan bantuan atau punkehamilan di luar metode alamiah. Diharapkan adanya program ini dapat dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan kesehatannya masing-masing juga membantu pasangan suami istri yang telah lama menginginkan keturunan.