Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Strategi Baru Melawan Pertahanan Sel Kanker

2 min read

Beberapa jenis kanker melakukan perlawanan terhadap perawatan rutin karena berbagai “strategi” mereka untuk bertahan hidup. Tetapi dengan memanipulasi proses seluler, para ilmuwan menemukan cara untuk melewati salah satu mekanisme pelestarian diri kanker.

Autophagy, istilah yang berarti “melahap diri sendiri” dalam bahasa Yunani adalah cara sel tetap tertib dan fungsional. Hal ini disebabkan fakta bahwa ketika autophagy dipicu, sel-sel memecah unsur-unsur yang tidak berguna lagi dan “mendaur ulang” bahan untuk digunakan kembali. Salah satu cara di mana sel kanker menggunakan autophagy “untuk kepentingan mereka sendiri” adalah menghindari apoptosis atau kematian sel.

Apoptosis dan autophagy keduanya mengandalkan mekanisme serupa untuk memecah materi seluler yang tidak lagi membantu. Tapi sementara apoptosis mengeluarkan pembongkaran ini sepanjang jalan, yang akhirnya menyebabkan sel mati, di autophagy, kematian ditunda dengan mendaur ulang beberapa bahan seluler.

Sementara peneliti telah mempelajari pentingnya penghambat autophagy dalam mempromosikan apoptosis, mekanisme mendasar yang memungkinkan kematian sel terjadi saat proses daur ulang ini terhambat tetap tidak jelas. Penelitian yang dipimpin oleh Andrew Thorburn dari University of Colorado Cancer Center di Aurora telah mulai mengungkap beberapa mekanisme tersebut, yang juga telah memungkinkan mereka untuk mengembangkan strategi baru untuk menghindari autophagy sel dan memicu kematian mereka lebih efisien.

Dalam studi baru tersebut, para periset menjelaskan bahwa hubungan misterius antara autophagy dan apoptosis adalah faktor transkripsi FOXO3a , yang merupakan protein yang mengandung “petunjuk” mengenai apa yang harus dilakukan pada tingkat sel. Ternyata FOXO3a memainkan peran kunci dalam homeostasis seluler yang terkait dengan autophagy, yaitu membantu mengatur proses itu. Menariknya, meskipun, autophagy juga membantu mengatur tingkat faktor transkripsi ini.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa protein lain yang dikenal sebagai PUMA adalah kunci dalam “memberi tahu” sel kapan merusak dirinya sendiri. Sekarang, Thorburn dan tim juga menemukan bahwa FOXO3a dapat meningkatkan ekspresi gen yang mendorong produksi PUMA. Singkat cerita, saat autophagy dihambat, lebih banyak FOXO3a diproduksi, dan bila itu terjadi, tingkat FOXO3a yang meningkat membantu meningkatkan kehadiran autophagy pada sel kanker lagi. Tapi pada saat bersamaan, faktor transkripsi meningkatkan kehadiran PUMA, yang menyebabkan kematian sel.

Setelah penemuan ini, para ilmuwan tertarik untuk melihat apakah mereka dapat menggunakan mekanisme ini untuk membuat sel kanker lebih rentan terhadap apoptosis. Strategi mereka melibatkan penggunaan penghambat autophagy bersamaan dengan obat penekan tumor yang disebut Nutlin. Sementara obat tersebut diketahui menghambat pertumbuhan sel kanker, namun obat tersebut tidak dikaitkan dengan kematian sel. Jadi, para peneliti ingin mengetahui apakah, dengan memasangkannya dengan inhibitor autophagy, apoptosis akan lebih efisien.

Alasan mengapa Thorburn dan rekan memutuskan untuk menguji kedua terapi ini adalah karena inhibitor autophagy dan Nutlin diketahui meningkatkan produksi PUMA, meskipun mereka melakukannya melalui saluran independen: FOXO3a dan faktor transkripsi dikenal sebagai p53. Setelah menganalisis serangkaian tes yang dilakukan pada kultur sel dan model tikus tumor kanker, para periset sangat senang melihat bahwa strategi ini berhasil sesuai harapan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *