Kabar Kesehatan – Perawatan Terbaru Bisa Menjadi Terobosan Bagi Alergi Kacang

Orang-orang dengan alergi kacang dapat melindungi diri dari reaksi alergi dengan mengkonsumsi sedikit bubuk kacang setiap hari, sebuah studi baru menunjukkan.

Temuan “terobosan” berarti pengobatan baru ini siap ditinjau oleh Food and Drug Administration AS, para peneliti menambahkan.

“Kami gembira tentang potensi untuk membantu anak-anak dan remaja dengan alergi kacang melindungi diri mereka dari tidak sengaja makan makanan dengan kacang di dalamnya,” kata rekan penulis studi Dr. Stephen Tilles dalam siaran berita ACAAI.

“Harapan kami ketika kami memulai penelitian adalah bahwa dengan memperlakukan pasien dengan setara dengan satu kacang per hari, banyak yang akan mentolerir sebanyak dua kacang tanah,” katanya.

“Kami senang menemukan bahwa dua pertiga dari orang-orang dalam penelitian ini mampu mentoleransi ekuivalen dua kacang tanah per hari setelah sembilan hingga 12 bulan pengobatan, dan setengah pasien mentolerir ekuivalen empat kacang tanah,” kata Tilles, seorang ahli alergi Seattle dan ACAAI mantan presiden.

Penelitian ini melibatkan 551 pasien, berusia 4 hingga 55 tahun, dengan alergi kacang. Sepertiga diberi plasebo, sementara dua pertiga diberi bubuk protein kacang dalam jumlah yang meningkat sampai mereka mencapai dosis pemeliharaan setara dengan satu kacang sehari.

“Ini bukan perbaikan cepat, dan itu tidak berarti orang-orang dengan alergi kacang akan bisa makan kacang kapan pun mereka mau,” kata rekan penulis studi, Dr. Jay Lieberman, wakil ketua komite alergi makanan ACAAI.

“Tapi ini jelas merupakan terobosan,” tambahnya. “Harapannya adalah untuk mendapatkan perawatan yang tersedia pada paruh kedua tahun 2019. Jika itu terjadi, orang yang menerima dan dapat mentoleransi perawatan ini harus dilindungi dari paparan yang tidak disengaja.”

Ahli Alergi Dr. Punita Ponda setuju.

“Dosis yang ditolerir pasien cukup tinggi untuk mencegah reaksi dengan kontaminasi silang atau memungkinkan pasien untuk makan makanan dengan label ‘mungkin mengandung’ atau ‘diproduksi dalam’,” tambah Ponda, yang adalah asisten kepala di Divisi Alergi dan Imunologi. di Northwell Health, di Great Neck, NY Dia tidak terlibat dengan penelitian ini.

“Ini akan membuat dampak besar pada kehidupan pasien dengan alergi kacang yang mungkin takut untuk makan di luar rumah karena takut kontaminasi silang atau harus sangat membatasi diet mereka karena sulitnya menghindari produk dengan label keselamatan yang disebutkan di atas. , “Ponda mencatat.

Penelitian ini akan dipresentasikan Minggu di American College of Allergy, Asma dan Imunologi (ACAAI) pertemuan tahunan, di Seattle, dan diterbitkan secara bersamaan di New England Journal of Medicine .

Tidak ada perawatan yang disetujui untuk alergi kacang. Jika disetujui oleh FDA, pengobatan ini akan tersedia dengan resep dan pasien akan terus menggunakannya untuk tetap terlindung dari paparan kacang yang tidak disengaja.