Kabar Internasional – Tersangka Bom St. Petersburg Teridentifikasi Pria Yang Lahir Di Kyrgyzstan
2 min read
Penyelidik Rusia pada hari Selasa (4/4) mengatakan bahwa seorang pira berusia 22 tahun diduga sebagai pelaku serangan bom bunuh diri di St, Petersburg. Serangan yang terjadi di lokasi stasiun metro St. Petersburg tersebut telah menewaskan 14 orang dan menyebabkan 49 orang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Akbarzhon Jalilov, dipercaya merupakan seorang pria yang berasal dari bekas wilayaj Republik Soviet, Kyrgystan, namun telah tinggal di Rusia selama beberapa tahun dan mendapatkan kewarganegaraan Rusia.
Pemerintahan Rusia mengatakan bahwa Jalilov meledakkan bom di dalam kereta metro, dan mengatakan bahwa DNA-nya telah ditemukan dalam perangkat yang belum sempat meledak yang ditinggalkan di stasiun metro kedua. Hal ini bersama dengan rekaman CCTV yang memimpin mereka untuk percaya bahwa orang yang sama berada di belakang kedua serangan.
Para penyelidik mengatakan bahwa mereka percaya bahwa itu merupakan serangan bunuh diri, berdasarakan fragmen tubuh yang ditemukan di lokasi kejadian. Hal ini tidak diketahui apakah Jalilov bertindak secara sendiri atau bekerja sama dengan orang lain, namun belum ada laporan dari operasi kepolisian untuk menangkap tersangka yang lain.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, juga memiliki petunjuk yang muncul tentang motifasi dari tindakan Jalilov, meskipun kecurigaan cenderung jatuh pada motif Islamis, yang kemungkinan terinspirasi dari ideologi ISIS.
Seorang kenalan mengatakan kepada outlet media Rusia di mana Jalilov sebelumnya bekerja di sebuah restoran makanan sushi dan seorang penggemar olah raga gulat dan seni bela diri, namun telah menghilang dari radar mereka sejak tahun 2015 silam.
Korban yang tewas akibat serangan tersebut mencapai 14 orang pada hari Selasa (4/4), dengan 49 orang yang masih berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Menteri Kesehatan Rusia mengatakan bahwa 11 orang telah tewas di lokasi kejadian, satu orang meninggal ketika dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans dan dua lagi telah meninggal di rumah sakit.
Pada hari Selasa (4/4) malam waktu setempat, komite investigasi Rusia telah merilisi rincian 10 dari 14 korban, tujuh orang diantara mereka berusia 21 tahun atau lebih muda.
