Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Pilpres AS Sebagai Rekor Pemilih Tertinggi Dalam Sejarah

2 min read

Pilpres AS Sebagai Rekor Pemilih Tertinggi Dalam Sejarah – Jumlah pemilih pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 sangatlah besar berdasarkan dari standar terkini. Tetapi, jumlah itu masih jauh jika dibandingkan dengan angka rekor yang telah ditorehkan AS di tahun 1876.

Associated Press, pada Rabu, 4 November 2020, melaporkan pada tahun tersebut, tercatat 81,8% dari total pemilih AS yang memenuhi syarat untuk pergi ke lokasi pemungutan suara.

Pemenang pemilu kala itu yakni Rutherford B Hayes yang berasal dari Partai Republik, walaupun dia menerima suara yang lebih sedikit dibandingkan lawannya, yakni Samuel Tilden yang berasal dari Partai Demokrat.

Sebab 20 suara elektoral di persengketakan, tak ada yang memenangkan mayoritas dari Electoral College, pemilihan pun jatuh ke tangan DPR. Diputuskan membentuk komisi yang telah memberikan jabatan presiden terhadap Hayes.

Tidak ada data yang bisa dipercaya dan tersedia hingga 1828. Tetapi, selama dua pertiga terakhir abad ke 19, jumlah total pemilih yang lebih dari 70% dari mereka yang telah memenuhi syarat merupakan hal yang biasa. Hal itu sering kali mencerminkan konflik yang tajam.

Jumlah pemilih tertinggi yang kedua, yakni 81,2%, terjadi di tahun 1860. Kala itu Abraham Lincoln telah mengalahkan Stephen Douglas. Bahkan sebelum Lincoln menjabat, ada tujuh negara bagian Selatan telah memisahkan diri.

Pada 1920 dan juga 1924, jumlah pemilih turun jadi 49,2% dan 48,9%, sebab perempuan mendapat hak pilih dan juga jumlah pemilih yang telah memenuhi syarat berlipat ganda.

Setelah itu, hanya diantara 50% dan 60% yang memilih. Pemilu lain yang telah mencatatkan angka pemilih yang lebih dari 60% terjadi pada tahun 1968, saat Richard M. Nixon berhasil mengalahkan Hubert Humphrey.

Jumlah pemilih yang paling buruk dalam beberapa dekade terjadi di tahun 1996, Bill Clinton asal Partai Demokrat telah memenangkan masa jabatan yang kedua dengan mengalahkan Bob Dole asal Partai Republik. Jumlah pemilih kala itu hanya 49%.

Sementara pada pemilu tahun 2016, saat Donald Trump berhasil memenangkan kursi kepresidenan walau kalah suara dari Hillary Clinton, telah tercatat jumlah pemilihnya hanya mencapai 59,2%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *