Kabar Internasional – Seorang Pria Tewas Ditembak Setelah Serangan Pisau Terhadap Dua Tentara

Seorang pria yang menyerang dua tentara dengan pisau di Brussels telah ditembak mati oleh tentara. Pihak yang berwenang mengatakan bahwa mereka memperlakukan serangan tersebut sebagai tindakan terorisme.

“Insiden di Brussels. Tentara telah menetralisir seseorang. Situasi telah terkendali,” tulis pusat krisis resmi Belgia yang diunggah melalui Twitter. Jaksa federak Belgia telah mengkonfirmasi bahwa penyerang tersbeut telah tewas, sementara satu tentara mengalami luka ringan di bagian tangannya.

Serangan tersebut dimulai sekitar pukul 8.20 sore waktu setempat di pusat ibu kota Belgia, tidak jauh dari sebuah bar dan restoran di lingkungan Sainte Catherine yang populer yang selalu sibuk pada hari Jumat (25/8) malam.

Menurut saluran televisi negara RTBF, Penyerang tersebut adalah seorang pria berusia 30 an tahun, yang sempat meneriakkan kata takbir ketika dia melancarkan serangannya.

Seorang juru bicara jaksa federal mengatakan bahwa itu adalah tidakan terorisme meskipun pria tersebut telah berhasil diidentifikasi sebagai seoragn pria berusia 30 tahun yang tidak diketahui memiliki aktivitas terorisme.

Setelah serangan tersebut dihentikan, dia dibawa ke rumah sakit, di mana dia dikatakan telah meninggal dunia. Pihak yang berwenang memperlakukan serangan ini sebagai insiden yang terisolasi dan belum mengubah tingkat ancaman teror Belgia, yang saat ini berada di level tiga, tingkat tertinggi kedua, yang mengindikasikan ancaman serius dan nyata, namun bukan serangan yang akan segera terjadi.

Dua bulan yang lalu, pihak yang berwenang menggagalkan dugaan serangan teror di stasiun pusat Brussels, di mana seorang pria ditembak, setelah menyebabkan sebuah ledakan kecil. Pada bulan Maret 2016, 32 orang terbunuh dan lebih dari 300 orang terluka dalam serangan terkoordinasi di bandara Burssels dan stasiun metro di ibukota.

Bersama dengan kota-kota di Eropa yang siaga tinggi, tentara bersenjata mempertahankan kehadiran profil tinggi di Burssels, di mana mereka berpatroli di jalanan, terutama di sekitar stasiun metro dan kedutaan besar.

Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, menyatakan dukungannya untuk tentara negara tersebut pada hari Jumat (25/8) malam waktu setempat. “Layanan keamanan kami tetap waspada. Kami mengikuti situasi ini dengan pusat krisis di Belgia,” katanya.

Polisi menutup jalan, Boulevard Emile Jacqmain, dan sebuah rekaman video yang diambil dua jam setelah serangan etrsebut menunjukkan petugas polisi berpatroli di daerah yang sepi.