Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Sedikitnya 21 Orang Tewas Ketika Gerilyawan Terkait ISIS Menyerang Kota

2 min read

Kelompok militan yang berkaitan dengan Negara Islam melakukan serangan di kota bagian selatan di Filipina. Otoritas pemerintahan setempat melaporkan bahwa kelompok tersebut melakukan pemenggalan terhadap kepala polisi, membakar bangunan, menangkap seorang pendeta Katolik Roma dan para pengikutnya serta mengibarkan bendera hitam ISIS.

Presiden Rodrigo Duterte telah mengumumkan status darurat militer di sepertiga bagian selatan negara tersebut, di mana terdapao kota Marawi berada di sana dan memperingatkan pada hari Rabu (24/5) kemarin bahwa dirinya dapat mengembangkan status darurat tersebut secara nasional.

Beberpa orang pejabat setempat juga melaporkan bahwa sedikitnya 21 orang telah tewas dalam pertempuran tersebut.

Ketika rincian serangan di Marawi tersebut dirilis, ketakutan semakin meningkat bahwa negara Katolik Roma terbesar di Asia tersebut dapat bergabung dengan daftar negara yang berkembang dengan pertentanan pengaruh dari ISIS di Suriah dan Irak.

Kekerasan tersebut meletus pad hari Selasa (23/5) kemarin setelah tentara melakukan penggerebekan di tempat persembunyian dari Isnilon Hapilon, seorang komandan kelompok militan Abi Sayyaf yang telah berjanji untuk setia kepada ISIS. Dia berada dalam daftar teroris Washington yang paling dicari dengan hadiah imbalan sebesar 5 juta dolar AS untuk Informasi yang mengarahkan pada penangkapannya.

Menurut sekretaris pertahanan, Delfin Lorenzana mengatakan bahwa kelompok militan tersebut memanggil bala bantuan dan sekitar 100 orang bersenjata mamasuko wilayah Marawi, sebuah kota yang berpenduduk mayoritas Muslim dari 200.000 jumlah penduduk di pulau selatan Mindanao.

“Kami berada dalam keadaan darurat. Saya memiliki masalah serius di Mindanao dan jejak kaki ISIS ada di mana-mana,” kata Duterte pad hari Rabu (24/5)setelah dia melakukan perjalanan singkat ke Moskow dan terbang kembali ke Manila, ibukota Filipina.

Dia mengumumkan status darurat militer selama 60 hari di Mindanao, yang merupakan pulau yang merupakan rumah dari 22 juta orang dan Presiden Filipina tersebut bersumpah akan bertindak secara kasar terhadap bentuk terorisme.

“Jika saya berpikir bahwa anda harus mati, anda akan mati. Jika anda melawan kami, anda akan mati. Jika ada pembangkangan secara terbuka, anda akan mati, Dan jika itu berarti banyak orang akan sekarat, maka biarlah,” kata Duterte yang ingin memberantas terorisme di negaranya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *