Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – AS Akui Serangan Udara Di Mosul Tewaskan 100 Orang Lebih

2 min read

Pentagon telah mengakui bahwa serangan udara yang dilakukan di sebuah rumah di Mosul Barat telah menewaskan sedikitnya 105 warga sipil. Dalam sebuah serangan udara paling mematikan yang pernah diluncurkan di Irak sejak invasi mereka pada tahun 2003 untuk menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein.

Jumlah korban terakhir bisa mencapai 141 orang, dalam sebuah penyelidikan terhadap serangan pada tanggal 17 Maret yang telah ditemukan bahwa 36 orang masih belum berhasil untuk ditemukan. Hampir semua korban tewas telah berlindung di sebuha rumah saat sebuah pertempuran berkecamuk diantara pasukan Negara Islam yang berada di wilayah tersebut dengan pasukan militer khusus Irak.

Gambar-gambar yang dirilis menunjukkan mayat-mayat yang mencoba digali dari dalam reruntuhan rumah yang disiarkan di seluruh duani di tengah tuduhan bahwa pertempuran tersebut terjadi lingkungan pemukiman padat penduduk di Mosul yang sering menjadi target dari serangan udara jet tempur untuk menghindari pertempuran di tanah dengan ISIS.

Sebuah penyelidikan yang diluncurkan oleh Pentagon yang dirilis pada hari Kamis (25/5) menemukan bahwa pejuang ISIS telah menanamkan bahan peledak di rumah tersebut, menyebabkan ledakan sekunder yang menyebabkan rumah tersebut runtuh.

Laporan tersebut mengatakan bahwa jet tempur Amerika Serikat menjatuhkan bom seberat 250 kilogram tak lama setelah pukul 8 pagi waktu setempat, dengan sasaran dua pejuang ISIS yang telah menempati posisi di atap rumah di lingkungan pemukiman Jadidah.

Dikatakan bahwa bom tersbeut seharusnya membunuh pasangan pejuang tersebut, namun malah menyebabkan ledakan yang meratakan rumah tersebut, yang terbuat dari beton bertulang dan dianggap oleh penduduk sebagai tempat dengan struktur yang kokoh di daerah tersebut.

Empat warga sipil lainnya yang berlindung di dalam rumah lainnya terbunuh oleh puing-puing akibat ledakan tersebut. Komando Pusat Amerika Serikat mengatakan tidak mengetahui bahwa ada warga sipil yang tengah berlindung dirumah tersebut ketika serangan diluncurkan.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka berhasil melakukan rekaman sejauh 700 jam yang diambil dari jet, sebelum dan sesudah serangan tersebut dan mengirim tim penyelidik ke lokasi kejadian setelahnya. Tim penyelidik mencoba membandingkan residu peledak dari jenis bom yang dijatuhkan oleh jet tempur dengan residu yang ditemukan di lokasi kejadian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *