Kabar Internasional – Presiden Paraguay Minta Warganya Untuk Tetap Tenang

Presiden Paraguay telah meminta warganya untuk tetap tenang melalui sebuah video yang dipublikasikan di halaman Facebook resminya. Setelah protes unjuk rasa yang meletus pada akhir pekan kemarin yeng berlatar belakang perselisihan konsitusi untuk memungknkan dirinya untuk mencalonkan diri sebagai presiden kembali di tahun 2018 mendatang.

Pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kongres Paraguay pada hari Jumat (31/3) dengan konfrontasi berikutnya di jalan-jalan ibukota yang berakhir pada penembakan fatl oleh polisi terhadap aktivis berusia 25 tahun di markas partai oposisi.

Presiden Horacio Cartes, seorang mastro minuman ringan dan tembakau yang memimpin partai sayap kanan Colorado menawarkan rasa belasungkawa dari dirinya secara tulus kepada keluarga Rodrigo Quintana dan menambahkan bahwa para pelaku yang menghebohkan dalam episode ini akan menghadapi keadilan.

Cartes mengklaim bahwa bisnis dan media berkepentingan dengan menghasut protes maratapi bahwa warga selalu membayarnya dengan pengorbanan secara pribadi mereka, sedangkan promotor operasi ini menonton mereka melalui televisi tanpa mengungkapkan kepentingan jahat mereka.

Tak lama setelah video tersebut dipublikasikan, Cartes telah membuat penampilan pertama di hadapan publik dalam beberapa hari pada konferensi investasi yang dipestakan oleh pemerintah sebagai kesempatan untuk memamerkan perekonomian Paraguay yang tumbuh secara cepat dan menarik investor dari luar.

Cartes juga mengatakan bahwa demokrasi di Paraguay sendiri sangat kuat dan menyoroti tentang produksi daging merah dan kedelai kacang merah mereka yang telah diekspor ke negara-negara di dunia dalam setiap tahunnya.

Sementara itu di alun-alun di luar Kongres Paraguay yang telah dibakar pada hari Jumat (31/3), para demonstran telah berkumpul untuk melakukan penjagaan terhadap Quantana, seorang pemimpin pemuda partai oposisi Liberal (PLRA), dan menyerukan pemakzulan terhdap presiden.

Informasi yang lebih terperinci juga muncul selama akhir pekan tentang keadaan kematian dirinya di tangan polisi. Rekaman video mengejutkan yang diposting secara online, diambil dari markas partai, yang muncul untuk menunjukkan saat itu polisi melakukan penyergapan ke dalam gedung, dan menembak Quantana dari arah belakang saat dia mencoba melarikan diri.

Tim penyelidik forensik menemukan bahwa Quintana meninggal akibat peluru yang menembus paru-parunya. Saksi juga menyatakan bahwa polisi sempat mengancam akan membunuh semua orang yang berada di dalam gedung.