Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Presiden Filipina Batalkan Kunjungan Ke Pulau Yang Diperebutkan

2 min read

Presiden Filipina,Rodrigo Duterte telah membatalkan rencana kunjungan ke pulau yang diklaim milik Filipina yang diperebutkan di Laut China Selatan. Pembatalan ini terjadi setelah Beijing memperingatkan dirinya dengan memberikan perlawanan terhadap rencan kunjungan tersebut.

Pemimpin Filipina yang keras tersebut telah mengeluarkan pengumuman pada pekan lalu tentang rencana dirinya untuk mengibarkan bendera Filipina di Pulau Thitu dan membentengi pulau tersebut dengan barak, dan memasang alarm bel.

“Karean hubungan persahabatan dengan China dan karena kami memiliki nail dari hubungan kedua negara, saya tidak akan pergi ke pulau tersebut untuk mengibarkan bendera Filipina,” kata Duterte dalam sebuah pidato di depan komunitas Filipina di Riyadh pada hari Rabu (12/4) kemarin.

“Mereka mengatakan bahwa untuk tidak pergi ke sana untuk sementara waktu, jangan pergi ke sana, Saya akhirnya mengubah pendirian saya karena memiliki nilai dalam hubungan persahabatan dengan China,” kata Duterte, yang menambahkan bahwa dia kemungkinan akan mengirim anaknya ke pulau tersebut.

China mengklaim hampir sebagian besar dari Laut China Selatan yang bernilai sekitar US$ 5 triliun yang ditanggung dalam perdagangan yang dilalui oleh kapal setiap tahunnya. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam jugam memiliki klaim dari wilayah tersebut.

Duterte mengatakan bahwa Beijing memperingatkan ada kemungkinan masalah di sana, jika setiap kepala negara dari pihak yang bersaing akan pergi ke pulau-pulau yang disengketakan dan menancapkan bendera negera mereka.

Presiden yang populer tersebut berada dalam kunjungan ke negara-negara di Timur Tengah selama satu minggu untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi, dan bertemu dengan warga Filipina di luar negero. Data dari pemerintah menunjukkan bahwa Timur Tengah sendiri merupakan sumber terbesar kedua dalam pengiriman uang, dengan lebih dari satu juta pekerja Filipina yang mengirim pulang sekitar US$ 7,6 milyar pada tahun lalu.

Duterte yang memimin pemanasan hubungan dengan China, telah menyalahkan Amerika Serikat untuk ketegangan maritim saat ini untuk tidak melakukan intervensi untuk menghentikan pembangunan China dan mempersenjatai pulau buatan di zona ekonomiu eksklusif Filipina. Filipina akan memperkuat diri, namun bukan dalam tindakan militerisasi, wilayah Laut China Selatan sendiri dikendalikan oleh Manila untuk menjaga keseimbangan geopolitik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *