Kabar Internasional – Pemboman Di Damaskus Tewaskan Puluhan Orang

Dua buah ledakan menewaskan sedikitnya 28 orang di kota tua Damaskus pada hari Sabtu (12/3) kemarin. Sebuah kelompok pemantau mengatakan bahwa insiden tersebut adalah serangan paling berdarah yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung ibukota Suriah.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa sebuah bom yang meledak di pinggir jalan ketika sebauh bus lewat dan seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di daerah Bab al-Saghir, yang menampung beberapa makam etnis Syiah yang menarik peziarah dari seluruh dunia.

Seorang direktur umum dari rumah sakit al-Mujtahed mengatakan bahwa 28 orang telah tewas dan 45 orang mengalami luka-luka.

Kantor berita negara Sana melaporkan bahwa bom yang ditanam oleh teroris meledak di dekat pemakaman Bab al-Saghir di Bab Mushalla yang telah menimbulkan korban tewas dan sejumlah orang mengalami luka-luka.

Dua pemboman bunuh diri di wilayah dengan keamanan tinggi di distrik Kafr Sousa di ibukota pada bulan Januari telah menewaskan 10 orang, delapan dari mereka merupakan anggota tentara. Pasukan Fateh Al-Sham yang merupakan mantan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaida, mengaku telah bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan telah menargetkan penasihat militer dari Rusia yang bekerja sama dengan tentara Suriah.

Suriah, Rusia dan koalisi pimpinan Amerika Serkat yang melawan ISIS telah berulang kali menyerang kubu Fateh Al-Sham di barat laut wilayah Suriah pada tahun ini.

Damaskus sendiri terkadang menjadi wilayah yang ditargetkan oleh kelompok pemberontak yang menguasai wilayah yang berada di pinggiran kota, tapi pemboman dan serangan bunuh diri relatif jarang terjadi.

Seorang gadis yang masih berusia tujuh tahun yang mengenakan ikat pinggang yang telah dibentuk sedemikian hingga dan bermuatan bahan peledak meledakkan dirinya di luar kantor polisi di distrik Midan, yang melukai tiga petugas polisi yang terjadi pada tanggal 16 Desember yang lalu.

Pemerintahan Suriah pada saat itu mengatakan bahwa dua ledakan di dekat badan keamanan negara di Kafr Sousa menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai lebih dari 150 orang pada bulan Desember pada tahun 2011 silam.