Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – PBB Laporkan Peningkatan Produksi Kokain Di Kolombia

2 min read

Kolombia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba melepaskan reputasinya sebagai ibukota Kokain dunia. Menurut laporan dari PBB yang ditunjukkan baru-baru ini, negara tersebut memproduksi lebih banyak obat-obatan terlarang dari pada sebelumnya.

Menurut kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), diperkirakan 866 ton kokain telah diproduksi di laboratorium klandestin di selutuh negara tersebut pada tahun 2016. Pada tahun 2015 senidiri diperkirakan telah diproduksi 649 kokain.

Dalam hal daerah yang ditanami tanaman Coca, bahan baku yang digunakan untuk membuat kokain, Kolombia kembali berada di tingkat yang sama seperti pada tahun 2001, ketika sebuah usaha anti narkotika yang didukung oleh Amerika Serikat yang dikenal sebagai Plan Colombia baru saja mulai berjalan. Tanaman Coca mencakup 146.000 hektar pada tahun 2016, naik hingga 52% dari 96.000 pada tahun 2015. Hasil panen tanaman dewasa yang lebih tinggi berarti lebih banyak kokain yang dapat diproduksi per hektar yang ditanami.

Perwakilan dari UNODC di Kolombia, Bo Mathiasen mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan panorama yang kompleks. Jose Angel Mendoza, kepala polisi anti narkotika Kolombia mengatakan bahwa Kolombia mengadapi momen historis yang sulit, namun menekankan bahwa angka tersebut mencerminkan keadaan neagara tersebut pada tanggal 31 Desember 2016.

Sejak saat itu, pemerintah telah menerapkan rencan ambisius untuk memberantas 100.000 hektar tanaman Coca pada akhir tahun. Setengah dari jumlah itu harus diberantas secara paksa, dan separuh yang lainnya dikeluarkan melalui kesepakatan penggantian tanaman dengan para petani Coca.

Program substitusi tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dalami dengan pemberontak FARC, yang menolak perdagangan narkoba sebagai bagian dari kesepaktan demobilisasi mereka. Selama 53 tahun kelompok tersebut disebut sebagai kelompok bersenjata, mereka membiayai perjuangannya melalui perdagangan narkoba.

Mantan kombatan telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk meyakinkan para petani untuk mengganti tanaman Coca dengan tanaman yang lain atau untuk mencari nafkah dengan profesi yang lain.

“Sejarah tanaman obat dibagi dalam dua, sebelum dan sesudah awal periode pasca-konflik,” kata Enrique Gil Botero, menteri kehakiman Kolombia.

Sudah 40% dari tujuan pemberantasan paksa telah terpenuhi, dan 86.000 keluarga yang menyumbang sebanyak 76.000 hektar lahan Coca, telah menandatangani program subtitusi tanaman dengan imbalan subsidi sekitar $ 11.000 per petani selama dua tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *