Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Erdogan Kembalikan Hukuman Mati Di Turki

2 min read

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengulangi dukungannya untuk mengembalikan hukuman mati. Ia juga mengancam akan memotong kepala para pengkhianat dalam sebuah pidato yang penuh emosional dan agresif untuk menandai ulang tahun percobaan kudeta pada tahun lalu.

Puluhan ribu orang berkumpul di Istanbul, berbaris menuju Jembatan Bosphorus di mana 36 orang telah tewas oleh tentara kudeta tepat setahun yang lalu, untuk pidato pertama. Yang kedua diadakan di depan kerumunan besar di parlemen Turki di Ankara saat parlemen dibom oleh para komplotan kudeta.

Dalam sebuah pidato yang dikemas dengan referensi keagamaan, Erdogan mengatakan bahwa terdakwa dalam uji coba kudeta harus memakai seragam standar seperti yang digunakan oleh tahanan di Guantanamo dan memperingatkan bahwa Turki akan memotong kepala dari pengkhianat yang membungkuk pada ketidakstabilan negara tersebut. Dia juga mengacungkan komplotan kudeta sebagai orang kafir.

“Senjata yang paling kuat tanpa ampun digunakan oleh musuh bangsa kita. Orang-orang kita hanya memiliki bendera dan iman,” kata Erdogan dihadapa kerumunan orang. Presiden tersebut dengan keras mengecam partai-partai oposisi, yang mengindikasikan bahwa tidak akan ada konsesnsus pasca kudeta.

Selama percobaan kudeta, tank dan jet tempur dikerahkan di jalan-jalan dan langit di Ankara dan Istanbul, ketika sebuah faksi di dalam militer berusaha untuk menggulingkan pemerintahan yang terpilih.

Kudeta tersebut berhasil dikalahkan setelah semua warga garis politik turun ke jalan untuk menantang tentara tersebut. Pemerintahan menyalahkan Fethullah Gulen, seorang pengkhotbah yang diasingkan yang berbasis di Amerika Serikat dengan sebagian besar akar rumput mengikuti, dan gerakannya untuk mendalangi usaha kudeta tersebut.

Upacara di parlemen dimulai dengan sebuah bacaan dari Al Qur’an, dengan ayat-ayat tentang pengkhianatan, syahid dan berdiri tegak melawan musuh. Seorang penyiar membacakan nama-nama korban kudeta dengan kerumunan yang berkumpul, yang berjumlah ribuan orang.

Erdogan menyamakan kudeta tersebut dengan perjuangan masa lalu lainnya seperti perang kemerdekaan republik, dan sekali lagi mengindikasikan bahwa kembalinya hukuman mati adalah sebuah kemungkinan setelah warga yang berkerumun dihadapan presdien tersebtu meneriakkan teriakan tentang keinginan mereka untuk dimunculkan kembali eksekusi mati terhadap para penjahat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *