Internasional – Korban Tewas Di Yaman Mencapai 10.000

Setidaknya 10.000 orang telah menjadi korban tewas dalam peperangan di negara Yaman. Berdasarkan laporan dari PBB, yang meminta kepada kedua belah pihak yang berperang untuk duduk bersama dan mengakhiri konflik yang telah berjalan hampir selama dua tahun.

Kantor PBB untuk hubungan kemanusiaan mengatakan bahwa angka tersebut adalah angka estimasi terendah yang didapatkan menggunakan dara dari fasilitas kesehatan yang kerap mendapatkan korban dari peperangan , di mana secara garis besar telah dibiarkan oleh komunitas internasional.

Angka tersebut tidak termasuk catatan yang berasal dari rumah sakit dan pusat kesehatan yang menjadi tempat rujukan korban tewas, yang kemungkinan sebagian besar dari korban tersebut adalah para pejuang dari kedua sisi yang berkonflik.

“Situasi saat ini adlah situasi yang membutuhkan jalan keluar untuk tidak munculnya korban lagi di Yaman tanpa adanya penundaan. Di sana telah muncul dampak kemanusiaan yang besar,” kata Frahan Haq, seorang kepala juru bicara sekretaris jenderal PBB yang mengatakannya di New York.

 Perang tersebut telah memperburuk kondisi dari negara Yaman, yang merupakan negara termiskin di negara Arab. PBB secara resmi memprediksi sekitar 19 juta orang atau sekitar 80% dari populasi tengah membutuhkan bantuan kemanusiaan dan lebih dari 3 juta orang telah mengungsi.

Arab Saudi telah menyatakan perang terhadap Yaman pada bulan Maret 2015 silam untuk melawan Houthi, kelompok pemberontak yang didukung oleh Iran, yang telah menguasai ibukota Yaman, Sana’a dan menggulingkan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dalam peristiwa kudeta.  Presiden tersebut mendapatkan dukungan dari Arab Saudi yang kemudian diterbangkan ke kota paling selatan di Aden dan kemudian diterbangkan ke Riyadh. Arab Saudi sendiri mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Namun serangan dari Arab Saudi tersebut masih belum mencapai tujuan mereka dan saat ini peperangan masih berlangsung dan semakin mengarah ke bencara kemanusiaan. Sejumlah besar dari pasukan tentara yang dibawah umur telah direkrut dan telah muncul wabah kolera dan juga telah terjadi penyerangan terhadap bangunan sekolah, rumah sakit dan daerah-daerah yang merupakan pemukiman dari warga sipil.