Berita Politik Terbaru – Wapres Tegaskan Isu Reshuffle Kabinet Kerja

Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengisyaratkan akan adanya reshuffle alias perombakan terhadap kabinet dalam tempo dekat ini. “Tentu dalam waktu ke depan ini,” ujar JK dari Kantor Wakil Presiden di Jakarta, hari Senin (4/5). JK juga menjelaskan bahwa perombakan kabinet dirasakan perlu mengingat akan butuhnya kinerja mumpuni demi lebih mengintensifkan program kerja dari Jokowi-JK. Akan tetapi sayangnya, JK tidak menjelaskan detil dari sektor kementrian mana saja yang jadi target perombakan tersebut. “Nanti dulu, itu masalah teknis,” jawab JK.

Berdasar dari  informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan, perombakan kabinet tersebut direncanakan akan dilakukan hanya dalam 2 hingga 3 bulan mendatang. Sebelumnya diketahui bahwa wacana terhadap perombakan kabinet semakin mencuat lantaran kian jebloknya popularitas Jokowi-JK serta tingginya ketidakpuasan masyarakat terhadap sejumlah program dari pemerintah.

Nico Harjanto, pengamat di Populi Center menilai bahwa Presiden Jokowi perlu lakukan evaluasi kinerja dari para menteri di masa semester pertama pemerintahan. Selain guna lebih mengefektifkan kinerja kabinetnya, hal ini juga penting demi mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. “Kabinet Kerja seharusnya didukung oleh tingginya kepercayaan masyarakat, maka pemerintah pun bisa dengan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya,” terang Nico. Perlu diketahui bahwa 34 menteri di Kabinet Kerja saat ini sudah berjalan nyaris 7 bulan sejak pelantikan pada bulan Oktober 2014.

Di lain sisi, PDI Perjuangan berpendapat perombakan kabinet perlu segera dilakukan di tahun ini juga. “Enam bulan adalah waktu yang cukup dalam menilai. Semisal dokter yang membutuhkan second opinion, sebab menterinya perlu pemanasan. Tetapi yang jelas adalah tahun ini,” kata Hendrawan Supratikno, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan dari Gedung DPR, Jakarta, pada akhir April yang lalu.

Hendrawan menambahkan bahwa PDI Perjuangan memang sudah melakukan pembicaraan terkait kabinet. Ia mengatakan hal itu sangatlah wajar dilakukan sebab posisi PDIP adalah sebagai partai utama pengusung Presiden Jokowi.  Tetapi, pembicaraan itu tak dilakukan dengan rapat khusus reshuffle. Ia mengakui bahwa PDI Perjuangan hanya menilai adanya beberapa menteri yang posisinya kurang tepat.