Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – WNI Sandera Abu Sayyaf Dibebaskan

2 min read

Pihak Kepolisian Nasional Filipina (PNP) menyebut bahwa pada hari ini kesepuluh Warga Negara Indonesia yag disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Jolo, Sulu dibebaskan. Inspektur Wilfredo Cayat, Kepala Polisi Sulu mengonfirmasi terkait berita pembebasan tersebut. “Kami diberitahukan ada sejumlah orang tak dikenal membawa sandera dari Indonesia di dekat rumah Gubernur Sulu (Abdusakur) Toto Tan (II),” terang Cayat seperti yang dilaporkan oleh media Filipina, Inquirer.net, hari Minggu (1/5).

Cayat menambahkan bahwa informasi terkait pembebasan sandera ini didapat dari Gubernur Sulu yang sempat menelponnya. “Kami saat ini masih mempersiapkan transport 10 WNI ini menuju Zamboanga lalu menyerahkan pada pejabat konsulat,” terang Cayat. Para WNI yang disandera adalah awak kapal tongkang Anand 12 serta Brahma 12 yang memuat 7.000 ton batu bara asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tujuan Filipina. Kapal tersebut berangkat pada 15 Maret lalu dibajak Abu Sayyaf di wilayah perairan Sulu 27 Maret yang lalu.

Sementara 4 WNI lainnya disandera pada 15 April lalu. Mereka merupakan awak dari kapal tunda TB Henry serta kapal tongkang Crista yang mengalami insiden pembajakan saat perjalanan dari Cebu, Filipina, ke Tarakan, Kalimantan Utara. Sehubungan dengan sandera WNI tersebut, pemerintah Indonesia sudah menegaskan bahwa tebusan menjadi urusan pihak perusahaan sebagai pemilik kapal tempat dimana para ABK bekerja. Disebutkan pula bahwa tebusan yang diminta senilai 50 juta peso yang setara dengan jumlah Rp15 miliar.

Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa salah seorang warga Kanada yang juga disandera oleh Abu Sayyaf, John Ridsdel (68) tewas di tangan kelompok militan tersebut usai tenggat waktu pembayaran tebusan habis. Hal ini diketahui setelah kepala sandera tersebut ditemukan di pulau Jolo, hari Senin (25/4) lalu. Militan Abu Sayyaf, yang masih jaringan ISIS ini disebut-sebut sudah meraup puluhan juta dolar dari tebusan, sejak tahun 1990-an. Kalangan pakar menilai bahwa dana tebusan itu disalurkan guna pembelian senjata, peluncur granat, kapal bertenaga tinggi sampai dengan bermacam peralatan modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *