Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Inikah Akhir dari ISIS Irak?

2 min read

Militan ISIS semakin terpojok usai kehilangan banyak daerah kekuasaan oleh gempuran koalisi Amerika Serikat pada wilayah Suriah dan Irak. Walau begitu, ISIS dilaporkan semakin menyerang membabi buta. Berdasar laporan dari lembaga analisa terorisme IHS dan dikutip Reuters, pada Minggu (1/5), aktifitas serangan ISIS semakin meningkat intensitasnya pada Suriah dan Irak pasca mereka mengalami kerugian besar oleh serangan udara.

Dalam catatan IHS, ada 891 serangan ISIS di kuartal pertama 2016 ini pada wilayah Irak dan Suriah, ini lebih banyak daripada masa sebelumnya semenjak militan pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut muncul pada pertengahan 2014. Serangan ISIS 2016 sudah menewaskan 2.150 orang atau meningkat 44 persen daripada 3 bulan terakhir 2015 lalu. Jumlah ini terbanyak selama nyaris setahun belakangan.

“Kelompok ini semakin sering melakukan kekerasan yang meicu banyak korban seiring dengan tekanan dari segala penjuru,” terang Matthew Henman, pimpinan lembaga IHS Jane’s Terrorism and Insurgency Center. Militer AS memprediksi wilayah ISIS di Irak sudah menyusut 40 persen dari masa puncak kejayaan mereka pada 2014. Di wilayah Suriah, jajahan mereka telah berkurang 20 persen.

Tentara Irak bersama bantuan serangan udara dari koalisi AS mengusir ISIS dari kota Ramadi 4 bulan yang lalu dan melanjutkan operasi sampai ke wilayah perbatasan Suriah. Perang pembasmian ISIS di sebelah utara Suriah cenderung lebih lambat, tentara serta pasukan Arab Sunni hanya dapat merebut 4 desa selatan Mosul. Di daerah Suriah, pemerintah Bashar al-Assad bersama jet tempur Rusia merebut kota Palmyra dari ISIS. ISIS Suriah pun diserang tentara Kurdi serta koalisi AS pada wilayah utara juga timur laut.

Kian menyusut di Suriah, ISIS malah berkembang di wilayah Libya. Militan pada negara tersebut makin kuat lantaran pemerintah Libya yang belum stabil lantaran isu perpecahan. Selain itu, militan yang berbaiat pada ISIS berhasil merebut kota Sirte serta menyerang kilang minyak negara tersebut. IHS melaporkan, aktivitas ISIS semakin meningkat pula pada kota Sabratha, Libya, yang jadi pusat penyerangan terhadap negara tetangganya, Tunisia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *