Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Kesehatan – Virus Zika Intai Indonesia

2 min read

Ada di kawasan tropis menjadikan Indonesia sebagai satu dari negara yang lebih rentan atas penyebaran virus zika, yang saat ini menjadi obrolan hangat. Hal ini lantaran vektor yang mengangkut viruz zika, yakni Aedes Aegypti wilayah penyebarannya lebi luas di kawasan tropis. Tedjo Sasmono, peneliti Dengue asal Eijkman Institute mengatakan bahwa potensi menyebarnya virus zika ini sama halnya dengan dengue penyebab demam berdarah sebab mempunyai vektor serupa. “Indonesia pastinya rentan sebab vektor zika dengan dengue ini sama,” terang Tedjo, Rabu (27/1).

Virus yang terungkap sejak tahun 1974 di negara Uganda ini sejatiya tak lebih berbahaya daripada demam berdarah yang dapat menyebabkan resiko kematian. Gejalanya juga terbilang ringan, semisal demam, bintik merah di kulit, sakit kepala, nyeri pada sendi, merasa tak berenergi, dengan mata yang memerah. Seperti yang dikutip USA Today, gejala ini umumnya terlihat pasca 3-12 hari usai pasien digigit nyamuk yang mengangkut virus ini. Sedangkan gejalanya dapat bertahan 2-7 hari. Virus Zika juga tak dapat mengakibatkan komplikasi fatal terhadap orang dewasa maupun anak-anak.

Virus zika ini menjadi populer saat ditemukan kelahiran bayi mikrosefali dari ibu yang terjangkit virus Zika di Brasil. Mikrosefali sendiri adalah kondisi neurologis yang sangat langka yang dapat menyebabkan lingkar kepala bayi berukuran lebih kecil dari ukuran pada umumnya. Dalam kasus ini, Tedjo mengatakan bahwa walau kaitan antara viruz zika dengan mikrosefali terhadap bayi baru lahir dari seorang pengidap virus zika masih belum jelas dengan benar serta belum dapat dijelaskan bagaimana mekanismenya. Namun pihak otoritas Brasil telah mengkonfirmasi tentang adanya kasus ini.

“Kemungkinan, virus menginfeksi janin dalam kandungan ibu yang sudah terinfeksi oleh zika. Lalu, diduga virus ini mempengaruhi perkembangan otak embrio,” papar Tedjo. Walau dapat mengganggu pertumbuhan embrio dalam janin, Tedjo menerangkan bahwa pada orang yang tidak sedang hamil, virus zika ini tidaklah terlalu membahayakan. Upaya penyembuhannya pun juga tak terlalu rumit sebab sudah bersifat self-limited alias dapat hilang sendiri dalam tubuh pasien tanpa perlu menggunakan obat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *