Berita Internasional Terkini – Koalisi Arab Terus Bombardir Militan Houthi Hingga Menyerah
2 min read
Jet tempur dari koalisi Arab diberitakan masih terus melancarkan serangan udara kepada posisi pemberontak Syiah Houthi yang ada di dekat wilayah Sanaa, yang merupakan ibukota Yaman serta wilayah lain di Yaman. Serangan tersebut sudah memasuki malam yang kelima. Di Senin (30/3) sejak pukul 21.00 sampai dengan fajar waktu Yaman, jet tempur Arab Saudi Cs terus membombardir kawasan Sanaa. Demikian sesuai dengan yang diberitakan oleh kantor berita AFP, pada Senin (30/3/2015).
Tempat yang telah dikuasai oleh Houthi serta tentara Garda Republik pemberontak, yang sebelumnya menguasai istana kepresidenan, dijadikan target serangan udara itu. Dari keterangan saksi mata, kamp Garda Republik pada selatan Sanaa pun tak luput dari serangan bom. Sementara pada kawasan di sekitar Marib, 140 Km timur Sanaa, fasilitas radar serta peralatan rudal darat -udara pun ditarget oleh serangan udara dari koalisi Arab. Dari Yaman barat, unit antipesawat dijadikan target serangan pada kota Hodeida. Begitu halnya terhadap posisi militer pada kawasan lain yang direbut oleh Houthi.
Ketua dari Liga Arab, Nabil al-Arabi menegaskan bahwa operasi militer ini akan tetap dilancarkan hingga pemberontak Houthi menyerah serta merelakan persenjataan serta mundur dari wilayah yang sudah mereka rebut. “Operasi tetap berlangsung hingga milisi Houthi mundur serta menyerahkan senjatanya,” kata Arabi dan dilansir oleh kantor berita AFP, pada Senin (30/3/2015). Hal ini ditegaskan Arabi pada KTT Liga Arab di hari 2 yang digelar pada kota Sharm el-Sheikh, di Mesir.
Sebelumnya diberitakan bahwa Presiden Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi yang turut hadir pada hari pertama KTT meminta supaya operasi militer Saudi Cs tetap dilaksanakan hingga pemberontak Syiah tersebut menyerah. Pada operasi militer tersebut, pihak Saudi mengerahkan hingga 100 jet tempur serta 150 ribu tentara. Selain dari itu, sejumlah jet tempur yang lain datang dari negara Maroko, Mesir, Sudan, Yordania, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar serta Bahrain yang juga turut serta pada operasi besar-besaran di wilayah Yaman tersebut.
