Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional Terpopuler – Langit ‘Menangis’ Mengantar Lee Kuan Yew

2 min read

‘Bahkan Langit Menangis’ Demikian judul dari headline media Singapura, Straits Times saat melukiskan bagaimana perjalanan dari peti Lee Kuan Yew pada tempat persemayaman dari Gedung Parlemen ke tempat pemakaman yang ada di Universitas Pusat Kebudayaan (UCC) Universitas Nasional Singapura. Peti jenazah milik ‘bapak Singapura’ yang ditaruh dalam sebuah kotak kaca, nampak meninggalkan Gedung Parlemen pada sekitar jam 12.40 waktu Singapura. Kotak kaca itu disematkan ada bagian atas meriam Howitzer lalu ditarik menggunakan sebuah mobil Land Rover yang sudah dipersiapkan secara khusus demi upacara pemakaman tersebut.

Peti jenazah tersebut lalu dibawa menyusuri jalanan utama Singapura yang tercatat dengan jauh 15,4 kilometer. Nampak pada sebelah kiri dan kanan jalanan, ada jutaan masyarakat Singapura yang sudah berbaris dengan rapi semenjak pagi menunggu dengan setia tokoh junjungan mereka. Baik dari kalangan tua dan muda, dari dalam maupun luar negeri, seluruhnya diselimuti oleh kedukaan. Bahkan guyuran hujan deras yang diketahui turun pada pukul 12.00 waktu Singapura juga tak mengganggu semangat dari para pelayat demi menyaksikan perjalanan terakhir sosok pembangunan Singapura tersebut.

“Lee Kuan Yew! Lee Kuan Yew!” mereka meneriakkannya sesuai dengan yang dilansir oleh Straits Times. “Ini sekedar hujan. Sedikit basah tak akan sebanding atas apa yang telah dilakukan oleh Pak Lee bagi kami,” kata Tina, salah satu warga yang turut berbaris di bawah derasnya hujan dengan adiknya, Agnes Ang. Dari atas langit, ada tim Black Knight, yaitu skuat pasukan udara Singapura yang membentuk formasi huruf V. Mereka pun dikerahkan guna turut mengawal ‘kepergian’ dari pria yang berumur 91 tahun itu.

Pada pukul 13.45 waktu Singapura, iring-iringan dari peti jenazah tersebut sampai di UCC. Sementara itu, menurut rencana, prosesi untuk pemakaman hendak digelar sampai pukul 17.00 waktu Singapura. Sesudah itu, jenazah pun disipkan untuk dilakukan proses kremasi. “Bahkan langit menangis,” ujar Osman Sapawi, salah seorang warga yang turut menyaksikan iringan tersebut. Pemakaman tersebut juga turut dihadiri oleh sejumlah kepala negara serta perwakilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *