Berita Internasional Terhangat – PBB Desak Negara Eropa Bersedia Tampung Gelombang Pengungsi

Dilaporkan bahwa krisis imigran yang terjadi kepada kawasan Eropa telah memicu rasa keprihatinan dunia. Pihak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak pada negara Eropa agar mau menampung 200 ribuan pengungsi serta imigran kemanusiaan. “Kita sedang menghadapi situasi luar biasa. Maka memerlukan respons luar biasa pula dari kita,” kata Pemimpin UNHCR (Badan Pengungsi PBB), Antonio Guterres pada media dari Jenewa, Swiss, yang juga dilansir oleh AFP, Sabtu (5/9/2015).

Guterres juga sempat memperingatkan bahwa Eropa akan menghadapi krisis imigran serta pengungsi besar-besaran. “Kita memerlukan program relokasi secara besar-besaran, yang mana semua negara Eropa harus berpartisipasi,” lanjutnya. Berdasar perkiraan awal, papar Guterres, ada sekitar 200 ribuan tempat relokasi yang dibutuhkan sampai penghujung 2016 nanti.

Guterres pun menekankan akan perlunya pusat pendaftaran serta penerimaan khusus oada negara Eropa yang akan mengalami aliran imigran serta pengungsi dalam jumlah besar, semisal pada negara Yunani, Hungaria maupun Italia. Hal tersebut untuk menghindari kekacauan yang telah terjadi belakangan ini. “Eropa tak dapar menangani krisis ini menggunakan pendekatan bertahap yang hanya sedikit demi sedikit,” lanjutnya.

Pernyataan dari Guterres ini menyeruak kala ketegangan sedang menyelimuti Eropa lantaran krisis imigran terparah semenjak Perang Dunia II silam, yang mana ada lebih dari 365 ribu imigran serta pengungsi mengarungi wilayah perairan Mediterania, sejak bulan Januari yang lalu. Di hari Jumat (4/9), pemerintah Hungaria juga kewalahan dalam menangani gelombang imigran yang kemudian meninggalkan stasiun Budapest ke Austria dengan cara berjalan kaki. Sementara pemerintah Inggris menyatakan telah bersedia menampung masuknya pengungsi Suriah.

Tekanan yang diberikan pada para pemimpin negara Eropa kian meningkat pada pekan ini, utamanya usai merebak foto mayat balita imigran asal Suriah yang terdampar pada sebuah pantai di Turki. Viral foto serta kisah tragis tentang keluarga balita malang tersebut lantas memicu kemarahan dunia. Foto balita yang diketahui bernama Aylan Kurdi (3) tersebut juga membuat donasi yang mengalir pada banyak organisasi kemanusiaan pada wilayah Eropa serta Amerika Serikat turut mengalami peningkatan.