Berita Dunia Terhangat – Rusia Dituding Perkeruh Konflik Suriah
2 min read
John Kerry, Menlu Amerika Serikat menyatakan keprihatinannya terkait laporan tentang aktifitas peningkatan pembangunan militer Rusia pada kawasan Suriah. Pihak Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa keprihatinan tersebut telah dibicarakan Kerry ke Menlu Rusia Sergei Lavrov lewat telepon pada Sabtu 5 September 2015 kemarin. “Bila laporan itu akurat, maka tindakan ini dapat memicu konflik, dengan kerugian lebih besar bagi mereka yang tak bersalah, juga meningkatkan arus pengungsi serta risiko peperangan lawan koalisi anti-ISIS di Suriah,” dinyatakan Deplu AS yang dikutip oleh Reuters.
Kerry mengatakan bahwa dia bersama Sergei Lavrov menyepakati bahwa diskusi konflik Suriah tetap dilakukan pada bulan ini saat Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan di New York. Media di Jumat yang lalu mengutip dari pejabat AS menjelaskan tentang adanya peningkatan aktivitas militer Rusia pada daerah Suriah, yaitu perluasan dukungan Moskow bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad saat perang saudara sedang terjadi.
New York Times juga melaporkan Rusia sudah mengirim tim militer menuju Suriah bersama unit-unit barak hunian untuk ratusan personil yang ditugaskan pada lapangan terbang di Suriah. Pejabat AS juga mencurigai Rusia memiliki maksud untuk menebar personil darat dengan jumlah yang signifikan dan membangun lapangan terbang untuk memudahkan bongkar muat perlengkapan militer yang juga menjadi batu loncatan melakukan serangan udara demi mendukung kekuasaan Assad.
Sementara Los Angeles Times memberitakan bahwa intelijen AS berhasil mengumpulkan sejumlah bukti berupa perumahan militer yang kemungkinan besar diambil menggunakan bantuan foto pengintaian satelit. Diberitakan sebelumnya bahwa Lavrov meminta agar Amerika Serikat mau bekerja sama dengan presiden Assad, yang menjadi sekutu lawas Moskow, dalam memberantas pasukan ISIS yang sudah menguasai wilayah utara serta timur Suriah.
Sayangnya, Amerika Serikat dengan Rusia memiliki selisih kepentingan dalam konflik yang terjadi di wilayah Suriah tersebut. Pihak Rusia memberikan dukungannya kepada Assad, di lain sisi Amerika Serikat lebih menganjurkan adanya transisi politik demi menyudahi rezim pemerintahan Assad tersebut. Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari Rusia terkait aktifitas militer ini.
