Berita Internasional – Jet Suriah Ditembak Jatuh Israel

Pihak Israel telah menembak jatuh unit jet Suriah yang diketahui sedang menggempur para pemberontak yang masuk pada kawasan dataran tinggi Golan yang diklaim merupakan milik Israel. Pesawat yang telah diidentifikasi oleh Israel dengan jet tempur Sukhoi, diketahui menukik tajam ke bawah seperti bara api, namun pilotnya dinyatakan berhasil melontarkan diri dari dalam pesawat kemudian terjun menggunakan parasutnya. Moshe Yaalon, Menteri Pertahanan Israel menyatakan bahwa Israel akan segera bertindak tiap kali terdapat ancaman tak peduli apakah itu terjadi sebab adanya kekeliruan dari jalur terbang sekalipun.

Menurut para aktivis Suriah, jet tersebut sedang dalam misi pengeboman pada wilayah Suriah. Ini menjadi pertama kali semenjak tahun 1980-an, pihak militer Israel tercatat menembak jatuh jet tempur milik Suriah, meskipun perang saudara di Suriah kian melebar hingga melintasi perbatasan serta pihak Israel telah melancarkan adanya serangan udara pada kawasan Suriah guna membalas serangan tersebut.

Mantan kepala unit inteljen dari angkatan udara Israel yakni Brigjen Ram Shmueli mengatakan bahwa penyebab dari kejadian ini mungkin dikarenakan kesalahan dari pilot. “Kami meyakini bahwa misi dari pilot tersebut untuk melakukan penyerangan terhadap musuh mereka bukannya kami pada wilayah dataran tinggi Golan,” terangnya seperti yang dikutip oleh AFP. Sementara itu, pihak Suriah pun menyatakan bahwa penembakan kepada jet milik mereka adalah bentuk dari tindakan agresi. Pihak Pengamat HAM Suriah yang berbasis di wilayah Inggris, menyatakan bahwa jet tersebut melaksanakan pengeboman pada pinggiran dari kota Quneitra, tidak jauh dari daerah perbatasan Israel.

Dilaporkan bahwa jet Sukhoi-24 tersebut masuk hanya sejauh 800m pada wilayah udara yang mana diaku dikuasai oleh Israel, serta sedang mencoba untuk merubah haluan saat Israel menembakkan rudal Patriot, kata sumber militer Israel kepada pihak kantor berita AFP. Pihak Israel sendiri menduduki dataran tinggi Golan tersebut semenjak pecahnya perang tahun 1967, kemudian secara sepihak mencaploknya pada tahun 1981, ini merupakan langkah yang tidak pernah diakui oleh dunia internasional.