Berita Internasional – Hadapi Agresi Rusia, AS Kirim F-15 ke Islandia dan Belanda
2 min read
Amerika Serikat mengirimkan pesawat tempur F-15C Eagles menuju Islandia dan Belanda demi membuktikan komitmen atas Eropa yang bebas lagi aman. Sepertti yang dikutip CNN, Minggu (3/4), tercatat 12 unit F-15C Eagles Skuadron Tempur 131 dari Pangkalan Garda Nasional Udara Barnes Massachussetts serta Skuadron Tempur Garda Nasional Udara Fresno California diterbangkan pada Jumat pekan yang lalu meuju kedua negara itu. Jet tempur ini untuk memberikan dukungan misi pengawasan udara NATO pada wilayah Islandia serta mengikuti misi latihan terbang Belanda.
Pengiriman jet ini bukan kali pertamanya bagi AS ke negara Eropa demi menghadapi ancaman atas agresi Rusia terhadap kawasan tersebut. Pada Februari yang lalu, AS sempat mengatakan segera mengirim 6 unit F-15 ke Finlandia dalam misi operasi Atlantik bulan mendatang. Misi tersebut diinisiasi AS tahun 2014 silam guna menegaskan dukungan NATO kepada Eropa pasca intervensi militer Rusia kepada wilayah Ukraina. Islandia sendiri merupakan satu-satunya negara anggota NATO yang tak memiliki militer.
AS sendiri sempat memiliki pangkalan udara di negara Islandia saat Perang Dingin sebab posisi strategis negara tersebut yang ada di tengah Atlantik. Sayangnya pangkalan udara tersebut ditutup tahun 2006 silam. NATO sendiri memang selalu menjaga kehadiran mereka terhadap Islandia sejak tahun 2008. Akan tetapi, armada NATO tetap saja tak sanggup menghalau penyusupan Rusia ke wilayah udara Islandia beberapa kali.
Angkatan Laut AS menyatakan bahwa pengiriman F-15 ke Islandia serta Belanda ini menjadi bagian dari pergantian tugas demi mendukung kekuatan udara di Eropa. “Patroli udara Rusia yang kian meningkat diantaranya melalui pengerahan jet tempur, pengebom, serta kapal selam di wilayah Atlantik Utara memicu perhatian kawasan serta memerlukan kehadiran NATO pada kawasan tersebut,” ujar Magnus Nordenman selaku direktur Transatlantic Security Initiative Atlantic Council.
Ketegangan diantara Barat dengan Rusia semakin meningkat beberapa tahun belakangan, utamanya dipicu aksi pencaplokan Rusia atas wilayah Crimea di Ukraina juga dukungan Kremlin kepada kelompok separatis pada negara tersebut. Menurut rencana, jet tempur AS tetap akan tinggal di Eropa sampai bulan September nanti.
