Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar TKI Dipancung – Perjuangan Anak Siti Demi Nyawa Sang Ibunda

2 min read

Sepertinya niatan Siti Zaenab, sosok Tenaga Kerja Indonesia dari Bangkalan, demi menghafal Al Quran harus pupus di tengah jalan. Pada Selasa (14/4) kemarin, Siti meninggal usai dipancung algojo Arab Saudi karena dakwaan pembunuhan terhadap majikan di tahun 1999 silam. Sebelum dipancung, anggota keluarga Siti, yang termasuk 2 anaknya yaitu, Syarifuddin serta Mohammad Iqbal, keras memperjuangan penundaan waktu terhadap eksekusi mati erhadap sang ibu. Mereka ingin agar Siti empat hafalkan 30 juz sebelum pada akhirnya meninggal dipancung.

“Masih hafal 11 juz Al Quran, tapi ibu keburu tidak ada,” kenang Syarifuddin yanng dikisahkan Lalu Iqbal, Wakil Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) kepada wartawan, pada Rabu (15/4). Iqbal menjelaskan bahwa semenjak pertama kali dengar berita Siti terkait kondisinya yang kerap disiksa berat sang majikan, adalah Hasan yang merupakan kakak kandung Siti, tidak hentinya minta bantuan pemerintah demi pulangkan Siti.

Di 1999, sebelum insiden pembunuhan, Hasan sudah menghubungi kantor Depnakertrans. Depnakertrans mengatakan agar Hasan mendatangi perusahaan penyalur, yaitu PT Panca Bayu Ajisakti lalu kirim surat pada KBRI Riyadh. Akan tetapi, Siti tidak kunjung dipulangkan, akhirnya pada suatu saat Siti, dari keterangan Migrant Care, berjuang melakukan pembelaan diri terhadap tindak kekerasan yang diberikan sang majikan, Nouroh Binti Abdullah Duhem Al Maruba. Tindakan tersebut mengakibatkan tewasnya Nouroh oleh Siti.

Tidak lama, Hasan menerima kabar bahwa Siti ditahan serta diancam hukuman mati. Usaha dilakukan lagi dan minta bantuan dari pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, sampai mengunjungi ulama Madinah demi meminta dukungan pemaafan terhadap tindakan Siti tersebut. Tetapi keluarga korban memutuskan tak ingin menemui keluarga Siti.

Syarifuddin, putra sulung, lalu mencoba mengirim surat pada ahli waris, dan sebagai penentu nasib Siti, usai menjelaskan kondisi serta harapan dari sesama anak sambil meminta keihklasan supaya Ibu mereka dapat selesaikan hafalan Al Quran dahulu. Permintaan tersebut ternyata tak digubris. Maka, ahun 2013, permohonan maaf dari Siti ditolak Pengadilan Madinah dan eksekusi mati dapat dilaksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *