Sejarah Halloween – Fenomena Helloween Dunia

Halloween menjadi salah satu kegiatan yang mendunia saat ini bukan hanya negara asalnya seperti Amerika Serikat dan Eropa memang perayaan dengan berdandan misteri itu baru ini mengundang banyak pro dan kontra bagi masyarakat ketimuran terutama Asia. Indonesia baru ini juga gempar dengan pesta Halloween yang seolah negara ini sudah teracuni dengan kebiasaan orang barat dengan pesta busana misterius seperti hantu. Memang Halloween sebenarnya cuma ajang hiburan untuk kepuasan diri sendiri atau sebagai lelucon saja ini mengandung dampak besar dalam psikologis seseorang yang terjaili oleh Halloween.

Halloween sendiri sudah ada sejak 1740 an silam yang berasal dari kebiasaan masyarakat barat dengan mengagungkan hantu sebagai salah satu kepercayaan. Tapi dalam perkembangannya Halloween bukan sebagai pengagung sebuah kepercayaan atau misterius yang justru cenderung mengarah kepada pesta jalanan yang lebih terdominasi oleh usia muda. Tidak jarang beberapa negara memberikan kebolehan untuk melakukan pesta Halloween. Meski beberapa yang memiliki aturan keras keagamaan seperti Polandia melarang itu sebagai pesta dalam keceriaan malam hari.

Bahkan dua pekan silam di Kolombia terdapat festival zombie untuk memperingati Halloween. Bahkan pesertanya tidak hanya ratusan bahkan ribuan yang berkumpul dalam jalan besar Ibukota Kolombia terselenggara setiap tahun dengan peserta lokal dan asing. Bahkan ajang tersebut sebagai lomba bagi yang sukses berdandan paling unik dengan tema kostum baru.

Festival Panen Kelt dan Festival Samhain Gael menjadi dua dari banyak film dengan tema Helloween di dunia. Bahkan beberapa kostum dari film ini menjadi buruan laris dalam pasaran jelang hari Helloween yang jatuh 31 Oktober sampai 3 November kemarin. Kabarnya perayaan Helloween juga memberikan doa untuk arwah gentayangan atau sekedar bela sungkawa kepada saudara yang sudah meninggal.

Salah satu aktris dan model Indonesia yakni Ratna Listy mengatakan jika Helloween merupakan kebiasaan yang menyimpang. Banyak psikologis luar negeri saja menentang itu setiap tahunnya. Tapi memang kebiasaan pesta Helloween sudah menjalar dan merebak dalam masyarakat sekitar. Ratna Listy harapkan itu tidak akan menjadi booming di Indonesia seperti Valentine.