Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terpopuler – Ini Bukti Awal Jatuhnya Hercules

2 min read

Regu penyelidik insiden kecelakaan pesawat TNI Hercules pada wilayah Medan telah melaporkan informasi pendahuluan sehubungan dengan penyebab kecelakaan tersebut. Terdapat 3 hal yang menjadi penyebab kecelakaan, termasuk adanya sebuah antena pada lokasi kejadian. KSAU, Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan bahwa 3 bukti tersebut hanyalah laporan awal saja. Proses penyelidikan sendiri masih berjalan dan masih ada lagi informasi dari  penyelidikan lanjutan.

KSAU juga menyampaikan bahwa bukti yang pertama ialah ketika pilot meminta diizinkan untuk kembali lagi ke pangkalan. “Jelas itu terdapat sesuatu yang rusak, malfunction. Maka dari itu, dia pun minta buat kembali,” sebut Agus dari Lanud Soewondo, Medan, hari Kamis (2/7/2015). Sementara bukti yang kedua masih kata Agus adalah bila disimak pada posisi pesawat yang sedang berbelok kanan lalu tak  dapat naik dengan normal, diperkirakan adlah mesin kanan yang rusak. “Diperkirakan mesin kanan yang trouble, mati,” ujarnya.

Matinya mesin tersebut, lanjut Agus, dipastikan sebab melihat kondisi dari propeller alias baling-baling pesawat yang ada pada posisi yang tak seharusnya. “Propeller itu stop, mati,” bebernya. Lantaran ketinggiannya tersebut guna naik normal belum cukup. Maka pesawat pun turun hingga bersentuhan dengan antena yang berdiri pada lokasi lantas mengalami oleng hingga jatuh menghantam ruko.

Agus menyatakan bahwa adanya antena radio pada lokasi ikut andil dalam penyebab kecelakaan itu. Seharusnya antena tersebut tak boleh ada di sana. Antena itu adalah sebuah antena radio yang diketahui milik sekolah Bethany. Pada lokasi, antena itu dibangun di atas sebuah ruko lantai 3 setinggi 35 meter dari tanah. Agus mengatakan harusnya daerah itu steril dari bangunan setinggi ini, seperti yang diatur di aturan ICAO (International Civil Aviation Organization).

c130

“Antena, jika sesuai terhadap aturan Annex 14 ICAO, harusnya di luar 15 degrees dari perpanjangan runway. Ternyata ini setelah kita hitung, masih di dalam daerah runway. Dimana jaraknya kurang lebih hanya 3.200 meter,” papar Agus. Apabila pendirian antena tersebut sesuai dengan aturan yaitu tak berada pada jangkauan runway, maka pilot pun diyakini masih memungkinakan untuk bermanuver demi mengatasi mesin mati tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *