Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Lokal Terhangat – Pengungsi Sinabung Ogah Terima Kunjungan

2 min read

Presiden RI, Joko Widodo menyatakan bahwa warga terdampak oleh erupsi Gunung Sinabung, di Tanah Karo, Sumatera Utara, tidak mau menerima kunjungan lagi. Hal ini dikarenakan kunjungan yang sudah-sudah dirasa masih kurang efektif guna menuntaskan permasalahan pengungsian. “Saya kirim tim lalu saya dilapori, saat ini mereka sudah tak mau lagi terima kunjungan. Di kunjang, kunjung, kunjang, kunjung, namun tak selesaikan masalah. Buat apa?” terang Jokowi ketika membuka rapat dengan beberapa menteri terkait dengan erupsi Gunung Sinabung dari Kantor Presiden, Kamis (2/7/2015).

Maka dari itu, dilanjut oleh Jokowi, ia akan mengunjngi Sinabung kalau penanganan masalah telah diterapkan permanen. Masalah bantuan, Jokowi pun menugaskan Menteri Sosial. “Maka dari itu, ketika saya berkunjung, penyelesaian masalah yang permanen sudah bisa diterapkan. Barulah saya akan ke sana. Jika masih belum, dan hanya untuk memberikan bantuan, saya rasa Mensos saja bisa lakukan hal itu,” ujar Jokowi.

Ia juga mengatakan bahwa erupsi Sinabung diramalkan dapat berlangsung sampai 5 tahun mendatang, walau volume serta kekuatannya tak terlalu besar. Maka diperlukan penangan dalam pola yang baru, utamanya terkait pengungsi. “Penanganan memerlukan pola baru, maka mereka pun benar-benar merasa telah diselesaikan masalahnya,” sebut Jokowi.

Tercatat sejak September 2013 sampai penghujung 2014 saja, letusan Gunung Sinabung sudah memicu kerugian mencapai Rp 1,49 triliun. “Hasil dari perhitungan sementara atas kerugian oleh erupsi Gunung Sinabung sejak 15 September 2013 sampai akhir 2014 dijumlah sekitar Rp 1,49 triliun,” terang Kepala Pusat Data Informasi serta Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada rilisan yang diterima media, hari Minggu (14/6/2015).

Kerugian serta kerusakan pada sektor ekonomi produktif menyangkut sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, perikanan, peternakan, pariwisata, UKM, serta industri merupakan yang paling parah, yakni mencapai lebih dari Rp 896,64 milyar. Sementara kerugian serta kerusakan dari sektor permukiman mencapai Rp 501 milyar, dari infrastruktur sejumlah Rp 23,65 milyar, lalu sosial Rp Rp 53,43 milyar, kemudian lintas sektoral Rp 18,03 milyar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *