Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terhangat – Hidup Dalam Kandang Sapi, Bripda Taufiq Curi Perhatian

2 min read

Telepon genggam milik Brigadir Polisi Dua (Bripda) M. Taufiq Hidayat bergetar yang ternyata dari staf Ahok,  Gubernur DKI Jakarta bernama Ririn. “Benar ini dengan Bripda Taufiq. Saya adalah staf dari Pak Ahok, Ririn. Pak Ahok berniat membantu motor, bagaimana?” ujar Ririn dalam teleponnya tersebut. Mengetahui tawaran itu, Taufiq malah bingung sekaligus senang. Taufiq kemudian menghadap AKBP Prihartono, pihak Wakil Direktur Sabhara Kepolisian Daerah DI Yogyakarta, guna minta pertimbangan. Prihanto menjawab bila memang mau, agar diterima terima. “Kalau memang mau, ya mau saja,” ujar Prihartono, pada Kamis, 15 Januari 2015.

Di antara kebingungan Taufik, Prihartono kemudian meminta telepon lalu berbicara secara langsung pada staf Ahok. Dia lalu menjelaskan di dalam Polri ada tata urutan, kemudian Taufiq minta pertimbangan pada pimpinannya tersebut. “Taufiq sendiri masih bingung lantarania masih baru. Setelah minta pertimbangan dari atasan akan kita hubungi kembali. Terima kasih,” jawab Prihartono pada Ririn. Taufiq mengaku segera menerima bantuan dari Gubernur DKI Jakarta itu. Tetapi Taufiq enggan menerangkan motor macam apa yang diberikan. “Yang penting bisa buat kerja,” katanya.

Selain dari Ahok, Komisaris Polisi Dedi Haryadi, petinggi Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, pun berencana pula untuk membantu berupa seekor kambing pada keluarga Taufiq tersebut. Perjuangan Brigadir Dua M Taufiq Hidayat berhasil mencuri perhatian banyak pihak. Tidak hanya dari lingkungan kerja, namun yang lain juga. Ia adalah polisi asal keluarga miskin Yogyakarta. Dia hidup bersama ayah serta adiknya pada sebuah rumah kumuh bekas sebuah kandang sapi yang telah ia kontrak senilai Rp170 ribu untuk setahun. Dia juga tidak memiliki kamar. Dengan ayah dan adiknya tersebut  ia tidur pada ranjang tanpa kasur.

Usai kondisi yang mengagetkan para pimpinannya ini, dia juga menceritakan bahwa, pada siang kemarin telepon genggamnya sempat berdering. Sebuah panggilan masuk dengan nomor tidak dikenal. Usai diangkat, ternyata dari petugas Polda Metro Jaya. “Polda, dia bilang Pak Ahok ingin telepon,” terang Taufik, pada Kamis 15 Januari 2015 kemarin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *