Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Nasional Terbaru – Obat Bermasalah, Menkes Harus Cepat Investigasi

2 min read

Diketahui ada 2 pasien meninggal pada RS Siloam Karawaci, Tangerang, usai menerima injeksi obat dengan label Buvanest Spinal. Pihak Kalbe Farma, sebagai produsen sudah menarik obat itu. Kini pemerintah sedang berupaya lakukan investigasi. Supaya semua masalah menjadi jelas serta masyarakat menjadi aman, terutama bila hendak mendapat injeksi anestesi, kini Menkes Nila F Moeloek pun didorong agar bekerja dengan cepat serta tepat.

“Kemenkes perlu menginvestigasi kasus tersebut. Ini masih terbilang lambat. Menkes perlu bertindak lebih cepat serta tepat. Terlebih lagi ini menyangkut nyawa. Pasien yang lain pun juga ikut terancam,” terang Tulus Abadi asal Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pada dialog yang ditulis di hari Selasa (17/2/2015). Usai hasil dari investigasi keluar, Menkes pun diharap lekas membeberkan informasi tersebut pada publik. Serta janganlah instruksi, imbauan, maupun langkah lanjutan nantinya bersifat internal yang dapat memunculkan kesan yang tertutup.

“Saya mengira ini wajib dibuka bagi publik. Sebab obat kan juga dipakai terhadap publik. Kalau untuk internal, hal itu seakan ditutup-tutupi,” lanjut Tulus. Tulus juga mengapresiasi langkah dari Kalbe Farma dimana mereka dengan cepat lakukan penarikan produknya yang sedang diduga bermasalah demi tindakan preventif. Sebab bila benar kasus tewasnya pasien lantaran adanya kandungan obat salah, pihak produsen pun akan bertanggung jawab baik perdata maupun pidana. Sebab antara lain sudah melanggar UU tentang Perlindungan Konsumen.

“Baik pihak perusahaan, RS, juga diperiksa. Jika ini adalah bagian keteledoran, tentu harusnya bertanggung jawab. Juga perlu diusut, serta diperiksa pidana pula. Tak perlu menunggu adanya aduan, sebab ini bukanlah delik aduan. Dan jangan mempetieskan permasalahan ini,” tambah Tulus. Buvanest adalah suntikan anestesi dengan kandungan Bupivacaine 5 mg/mL, sementara Asam Tranexamat adalah obat untuk menangani perdarahan. Keduanya adalah obat injeksi yang memiliki kemasan ampul.

Pihak farmasi Kalbe Farma sebelumnya sudah menyampaikan penjelasan pada Otoritas Jasa Keuangan, dimana mereka sudah lakukan penarikan 2 produknya yaitu batch Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml serta Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml. Penarikan tersebut dilakukan 12 Februari 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *