Kriminalitas Nasional Teraktual – Pengusaha di Jagakarsa Diculik dan Dirantai
2 min read
Diberitakan bahwa seorang pengusaha sepuh asal Jagakarsa, Jakarta Selatan, bernama Thalib Abbas, telah menjadi korban penculikan serta disekap oleh 5 pria yang sempat mengaku anggota polisi. Ia lalu dirantai serta dianiaya oleh para pelaku yang juga meminta tebusan senilai Rp 400 juta. “Korban ini mengalami memar yang diduga dianiaya serta tangannya diikat menggunakan rantai,” terang Kompol Teuku Arsya Khadafi, Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada wartawan, pada Minggu (19/4/2015) malam.
Arsya juga menjelaskan bahwa foto tersebut diambil para pelaku pada ruangan yang kuat dugaan menjadi lokasi korban disekap. Korban diketahui mengalami penganiayaan lantaran nampak ada luka memar pada bagian mulutnya. Arsya juga menjelaskan bahwa pada foto itu, kondisi Thalib nampak duduk pada posisi kaki terlipat bersila. Pria yang sudah berusia renta tersebut memakai kaus oblong warna putih serta sarung dengan motif batik. Bagian kedua tangannya dirantai memakai rantai panjang.
Dalam foto itu juga, dilanjut oleh Arsya, pelaku juga minta kepada keluarga korban agar segera kirim uang senilai Rp 400 juta kepada para pelaku. “Saat ini kami masih mengejar para pelakunya,” tegas Arsya. Penculikan terhadap Thalib ini terjadi di hari Selasa (14/4/2015) yang lalu pada sekitar am 21.00 WIB. Pada saat itu, ia dijemput secara paksa oleh 5 pria tak dikenal dari rumahnya yang berlokasi di cluster de’Hill Jl Camat Gabun, Kel. Lenteng Agung, Jagakarsa, di Jakarta Selatan.
Kelima pelaku tersebut dicirikan memiliki perawakan yang tegap. Mereka tiba di rumah korban dengan menggunakan sebuah mobil Toyota Avanza berwarna silver. Para pelaku ini kemudian pura-pura bertamu ke rumah Thalib. Mereka pun malam itu juga diterima secara langsung oleh Thalib. Kemudian di luar dugaan, mereka lantas menculik Thalib. Thalib yang sudah berumur itu, pastinya bukan tandingan bagi tenaga 5 pria tersebut. Pihak keluarga yang tak menerima kabar dari Thalib ataup dari para pelaku lalu memberanikan diri untuk melaporkan peristiwa itu pada pihak aparat Polda Metro Jaya, pada hari Rabu (15/4/2015) yang lalu.
