Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kriminal Internasional Terkini – 10 Tahun Penjara, Vonis Hacker Terberat

2 min read

Seorang hakim dari pengadilan federal di Manhattan, Loretta Preska telah mengganjar seorang hacker Anonymous bernama Jeremy Hammond, 28 tahun, dengan penjara selama 10 tahun. Ini terhitung hukuman terberat yang pernah dialami oleh seorang peretas. Tak sampai di situ, hukuman itupun masih ditambah lagi dengan menjalani hidup dengan pengawasan untuk 3 tahun lamanya. Selama dalam masa pengawasan itu, Hammond dilarang untuk mengakses komputer. Lebih jauh, hukuman untuk Hammond itu masih dapat ditambah lagi dengan besaran denda ganti rugi akibat kerusakan yang disebabkan oleh ulahnya. Namun terkait sanksi denda itu belum diputuskan berapa harus ia tanggung.

Dalam putusannya, Preska menilai bahwa motivasi politik di dalam ulah Hammond bukanlah atas dasar heroik seperti yang dimiliki oleh Martin Luther Jr atau figur Nelson Mandela. “Tak ada semangat untuk publik ataupun ide bagus, yang ada menyebabkan kekacauan,” jelas Preska Jumat (15/11). Hammond adalah seorang hacker yang juga ikut beraksi saat pertengahan 2011 silam. Dia diketahui ikut mengunduh sejumlah lima juta email milik perusahaan keamanan swasta yaitu Stratford dan lalu membocorkannya pada situs WikiLeaks. Dia kemudian ditangkap bulan Juni 2011, setelah sempat mengontak seorang hacker lain bernama Hector Monsegur guna memindahkan data curian tersebut ke servernya.

Enam bulan yang lalu, dia kemudian mengaku bersalah usai tawar-menawar dengan sebuah imbalan dimana dirinya tak akan diberi hukuman maksimal hingga 30 tahun dan tidak akan memberi kesaksian demi hacker lainnya. Dia mengaku telah meretas karena kepercayaan dimana orang memiliki hak mengtahui apa yang oleh pemerintah lakukan diam-diam kepada warganya. “Saya hanya melakukan apa yang saya yakin itu benar,” dalam pengakuan yang ia tulis.

Hammond mengklaim telah menyusup ke sejumlah puluhan server milik aparat hukum, militer dan juga perusahaan keamanan informasi. Akan tetapi dia melakukannya berdasar dengan niat altruistik serta tak pernah mencuri data dari kartu kredit. “Saya merasa bahwa saya harus mengekspos adanya ketidakadilan,” jelas Hammond. Ia juga sempat meminta maaf atas adanya data pribadi milik individu yang terpapar di retasannya. “Ya, saya telah melanggar hukum, tetapi saya percaya bahwa kadang hukum perlu dipatahkan guna memberikan ruang untuk perubahan,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *