Kesehatan – Perdarahan Otak Bayi Bisa Dikarenakan Oleh Salah Pijat
2 min read
Pijat bayi memang banyak dipercaya menjaga kesehatan serta sanggup merangsang juga mengoptimalkan tumbuh kembang dari bayi. Akan tetapi tanpa adanya teknik pemijatan yang tepat, maka pijat bayi malah membahayakan, bahkan bisa memicu kematian bayi. Setidaknya 5 tahun terakir ini ada 6 bayi meninggal pada RS Sardjito Yogyakarta lantaran perdarahan otak karena kesalahan pijat bayi. Sedangkan yang mendapati Celebral Palsy alias terganggunya fungsi otak serta jaringan saraf tercatat jauh lebih banyak. “Sebagai seorang dokter anak pada Sardjito, 5 tahun terakhir ini saya telah menjumpai ada 6 kasus bayi yang meninggal, serta puluhan kasus terkait celebral palsy, sampai bayi lumpuh, lunglai, dan hanya nela-nelo lantaran kesalahan pada teknik pijat oleh dukun bayi,” terang Prof. dr. Sunartini Hapsara SpA (K), pada sela-sela acara pelatihan pijat bayi bagi kalangan awam yang diadakan pada rumah sakit itu, pada hari Jumat ( 21/11/2014 ).
Secara lebih lanjut Sunartini pun mengatakan bahwa pijat bayi yang tepat amat bermanfaat bagi perkembangan si bayi, apalagi bila dilakukan langsung oleh ibu. Terapi sentuh serta pijat bisa menghasilkan efek secara fisiologis menguntungkan, berupa adanya peningkatan pada pertumbuhan, peningkatan pada daya tahan tubuh, serta kecerdasan lebih baik lagi bagi si anak. “Pijat bayi, yang utamanya dilakukan oleh sang ibu, selain halnya dapat memperbaiki sirkulasi darah serta pernafasan, pun juga dapat menumbuhkan adanya ikatan batin yang lebih sehat yang dapat menentukan perkembangan terhadap kepribadian si anak kelak,” terang Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM tersebut.
Namun sayangnya, dilanjut oleh Sunartini, sampai dengan saat ini masih belum seluruh dukun bayi mengetahui teknik untuk melakukan pijat bayi dengan benar. Masih kerap dijumpai adanya bagian kepala bayi yang dijadikan obyek pada pemijatan. Selain dari itu, lantaran pijat bayi seringnya dijadikan sebuah paket bersama pertolongan dalam persalinan, maka kerap teknik pemijatan bayi pun hampir sama terhadap pemijatan kepada ibu bayi. Bagian kepala bayi yang masih belum cukup keras seringkali menjadi sasaran pemijatan.
