Kesehatan – Hipertensi Dapat Pengaruhi Ginjal

Kondisi tekanan darah tinggi ataupun yang dikenal dengan hipertensi ternyata bukanlah sekedar ukuran dari tekanan darah semata. Lebih jauh, penyakit tersebut dapat memicu komplikasi serius, termasuk diantaranya adalah gagal ginjal. Semakin tinggi tekanan darah, risiko mengalami kerusakan pada organ-organ tubuh lain pun turut melonjak pula. Diperkirakan ada seperlima darah yang mengalir di seluruh tubuh di tiap denyut jantung melewati ginjal. Seperti yang diketahui bahwa ginjal bertugas untuk menyaring produk sisa dalam darah serta menjaga keseimbangan dari kadar garam, asam serta air yang ada di dalam darah.

Menurut keterangan dari Roger Tan, yang merupakan seorang dokter spesialis ginjal asal Gleneagles Hospital Singapura, bagian ginjal adalah bagian pada pembuluh darah. Ketika tekanannya menjadi tinggi, maka ginjal pun juga harus bekerja dengan lebih keras lagi. “Tekanan darah tinggi ini dapat diibaratkan air di dalam selang dengan tekanannya yang amat tinggi, lama kelamaan maka selangnya dapat pecah,” terang Roger Tan, seorang dokter spesialis ginjal Gleneagles Hospital Singapura, pada ageb]nda diskusi yang digelar di Jakarta (18/11/14).

Maka dari itu pula tekanan darah yang tinggi pun perlu dikontrol. Tekanan darah dimana disarankan yakni pada nilai kurang dari 130/80 mmgHg. Penyebab dari darah tinggi ini sendiri juga masih belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi orang yang mengalami hipertensi biasanya akan mempunayi riwayat penyakit ini pada keluarga. Selain dari itu banyak pula memakan makanan dengan kandungan natrium juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Ginjal yang juga berfungsi untuk mengatur jumlah natrium yang tersimpan maupun ditahan oleh tubuh, berarti juga harus mengatur volume air yang ada dalam tubuh. Sementara natrium sendiri bersifat dapat menahan air. Maka dari itu kian banyak natrium yang terkandung di dalam tubuh maka kian banyak pula air yang ada dalam darah. Kelebihan air pada darah tersebut dapat meningkatkan nilai tekanan darah. “Untuk saat ini telah banyak obat yang baik serta aman, maka tidak ada alasan guna tak mengontrol hipertensi. Yang susah dipantau dokter sejatinya ialah pola makan,” terang Tan.