Kesehatan – Depresi Berpengaruh Terhadap Keseluruhan Sistem Tubuh

Depresi menjadi salah satu dari gangguan jiwa yang tergolong berbahaya. Pasalnya, efek negatif dari depresi tidak hanya dirasakan otak maupun pikiran saja, namun juga melibatkan keseluruhan dari sistem tubuh. Sebuah penelitian yang digelar tim dokter asal University of Granada menyimpulkan bahwa depresi sanggup memengaruhi keseluruhan sistem tubuh. Tak hanya itu, depresi juga mempunyai aspek sosial yang dapat mempengaruhi hubungan asmara, pertemanan sampai pekerjaan.

Pada penelitian yang dirilis dalam Journal of Clinical Psychiatry itu, peneliti mengolah data dari 3.900 orang yang dihimpun dari sejumlah 29 studi yang berbeda. Peneliti kemudian membandingkan kadar biomarker yang bernama malondialdehyde dari pasien depresi sebelum serta sesudah melakukan upaya pengobatan. Diketahui bahwa, angka malondialdehyde yang tinggi mengakibatkan ketidakseimbangan terhadap sel-sel tubuh. Ketidakseimbangan tersebut umumnya disebut dengan stres oksidatif.

Selain dari itu, pasien depresi juga tercatat mengalami penurunan dari kadar zinc erta asam urat dalam tubuh. Pasca pengobatan, kadar malondialdehyde pun mengalami penurunan. Sebagai hasilnya, stres oksidatif yang dialami oleh tubuh pun menjadi berkurang. Peneliti pun mencatat bahwa peningkatan kadar zinc serta asam urat terjadi secara berangsur-angsur usai partisipan melakoni pengobatan.

“Walau cukup banyak orang yang meremehkan, kenyataannya pasien depresi akan selalu mengalami keluhan fisik semisal insomnia, lelah berkepanjangan serta hilang nafsu makan. Penelitian tersebut membuktikan depresi nyatanya benar-benar sanggup memengaruhi sistem kerja tubuh secara keseluruhan,” kata pimpinan tim peneliti Sara Jimenez-Fernandez, seperti yang dikutip Medical Daily, Senin (14/3/2016).

Selain itu, dr Andri, SpKJ, FAPM di Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera menjelaskan bahwa gejala fisik yang dialami akibat gangguan jiwa ini dinamakan dengan gangguan psikosomatik. Gangguan psikosomatik merupakan gangguan psikologis yang mejadikan tubuh merasa sakit, walau tak ada gangguan secara fisik pada tubuh. “Contohnya, tiap ingin berangkat sekolah selalu merasa sakit perut atau sakit kepala. Hal ini, bisa jadi psikosomatik. Jadi,  penyebab dari depresinya terletak di sekolah, atau mungkin dari teman ataupun hal lain,” lanjutnya lagi.