Kasus Korupsi – Punya Agenda Lain, Karen Absen Panggilan KPK
2 min read
Karen Agustiawan, nama yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dilaporkan tidak dapat memenuhi panggilan yang telah dilayangkan oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Senin (4/11/2013). VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Ali Mundakir, menyatakan bahwa Karen terpaksa membatalkan dirinya untuk dapat hadir dikarenakan dirinya sudah memiliki agenda kegiatan lain yang tak bisa ditinggalkan. Karen, dilanjutkannya, sudah meminta kepada pihak KPK guna menjadwal ulang agenda pemeriksaan itu.
“Berhubung karena beliau sudah ada agenda lain yang terjadwal maka dari itu dimintakan kepada kantor KPU untuk sebisa mungkin membuatkan jadwal pemanggilan ulang untuk hari Kamis depan,” kata Ali saat dirinya dikonfirmasi oleh para wartawan pada Senin siang. Sesuai dengan jadwal yang telah ada, Karen memang dipanggil guna menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam sebuah kasus dugaan suap terkait kegiatan hulu minyak dan gas yang telah menyeret nama Kepala SKK Migas nonaktif yakni Rudi Rubiandini.
“Rencana semula memang demikian, beliau nantinya akan dimintai keterangan sebagai saksi terkait dengan kasus suap SKK,” ujarnya untuk berusaha menjelaskan posisi Karen dalam kasus dugaan suap tersebut.
Pada hari Senin ini, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi telah menjadwalkan agenda pemeriksaan terhadap Karen dengan posisinya sebagai saksi dalam sebuah kasus dugaan suap kegiatan hulu minyak dan gas yang mana kasus tersebut telah melibatkan Kepala SKK Migas nonaktif saat ini, Rudi Rubiandini. KPK harus melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap Karen karena dirinya dinilai dapat memberikan sejumlah informasi pendukung terkait kasus yang menjerat Rudi tersebut.
Selain nama Karen yang akan dijadikan sebagai saksi terkait kasusu dugaan suap tersebut, rencananya kantor KPK pada hari ini juga akan memanggil sejumlah saksi yang lain, yaitu diantaranya adalah, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dijabat oleh Waryono Karno, juga pegawai SKK Migas Gerhard Marten Rumeser, serta diantaranya dua orang pegawai dari PT Parna Raya, mereka bernama Arta Meris Simbolon danjuga Marihard Simbolon.
