Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Politik – Arab Saudi Perintahkan Warganya untuk Tinggalkan Lebanon

2 min read

Arab Saudi telah memerintahkan warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. Setelah meningkatkan ketegangan regional dengan Iran yang berpusat pada negara yang rapuh, yang diklaim dijalankan oleh wakil Teheran, Hizbullah.

Langkah tersebut mengikuti retorika selama sepekan dari pusat kekuatan Arab Sunni tentang saingannya dari Syiah, menarik dukungan kuat dari Donald Trump dan Israel, ketiganya bersikeras bahwa Iran sedang menempa markas besar di seluruh wilayah tersebut.

Kebuntuan tersebut telah membawa ketegangan antara Riyadh dan Teheran ke tingkat yang baru dan menimbulkan ketakutan bahwa beberapa dekade ketidakpercayaan dan manufer antara keduanya dapat kemungkinan menimbulkan konfrontasi militer, yang ditanggung oleh administrasi Trump dan digabung dengan Israel.

Perintah Saudi untuk meminta warganya pergi, juga dilakukan oleh sekutu kerajaan di Bahrain dan Kuwait, terjadi setelah menteri luar negeri negara itu, Adel al-Jubeir, mengatakan bahwa pemerintahnya akan memperlakukan Lebanon sebagai negara yang tidak bersahabat selama Hizbullah berada di pemerintahan. Dia menggambarkan partisipasi Hizbullah dalam pemerintahan sebagai tindakan perang melawan Arab Saudi.

Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz, mengatakan pada hari Kamis (9/11) bahwa dia yakin bahwa kondisi sudah matang untuk melakukan serangan diplomatik terhadap Iran dan Hizbullah di Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana dia mengatakan bahwa Israel akan mengupayakan penegakan lebih baik atas sebuah kesepakatan gencatan senjata 2006 yang meminta Hizbullah untuk melucuti senjata dan tetap jauh dari perbatasannya.

Pernyataan sebuah perjanjian, setidaknya pada tingkat de facto, antara Arab Saudi dan Israel diberi dorongan setelah terungkap bahwa diplomat Israel diminta untuk mengulangi poin pembicaraan, hampir identik dengan ucapan yang dibuat oleh para pemimpin Saudi setelah pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri pada hari Sabtu (5/11), yang mengklaim bahwa Hizbullah telah membuat pekerjaannya tidak mungkin.

Munculnya memo yang dilaporkan dikirimkan ke misi Israel di seluruh dunia sangat menggemakan pernyataan publik yang dibuat oleh perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan menteri pertahanannya, Avigdor Lieberman.

Kepergian Hariri datang atas perintah pemimpin Saudi, yang kemudian meluncurkan retorika anti-Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dipimpin oleh Hariri, menuduh Hizbullah mendominasi kehidupan di Lebanon dan menumbangkan sistem politik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *