Kabar Nasional – Puluhan Preman yang Ada di Terminal Amplas Diamankan Petugas

Keberadaan preman yang berada di sekitaran kawasan Terminal Terpadu Amplas Kota Medan, telah membuat resah masyarakat. Puluhan diantaranya sudah terjaring razia ketika digelar oleh Satuan Sabhara dari Polresta Medan pada Selasa 1/3/2016.

Razia tersebut dilakukan oleh puluhan personel dari Sabhara Polresta Medan. Dengan mengendarai sejumlah motor trail serta dengan menggunakan dua unit truk, mereka pun langsung melakukan penyisiran.

Para petugas pun masuk ke gudang-gudang tempat penyimpanan mobil yang ada di Jalan Sisingamangaraja. Mereka talah merazia tempat yang biasanya digunakan untuk mangkal para sopir yang terdapat di Terminal Amplas. Dari hasil operasi tersebut, petugas pun berhasil mengamankan puluhan preman yang bermodus menjadi juru parker liar.

“Dari razia yang ada di sekitaran Terminal Amplas tersebut, ada sekitar 50 orang preman yang telah berhasil kita amankan,” ungkap Kompol Siswandi selaku Kasat Sabhara Polresta Medan.

Petugas pun juga berhasil mengangkut sejumlah orang yang telah tertangkap tangan sedang asik berjudi dam batu serta kartu joker. Bahkan beberapa di antaranya merupakan perempuan.

“Ini merupakan sebuah kegiatan yang rutin kita lakukan. Setian harinya, kita selalu mengerahkan 60 personel pada lokasi – lokasi yang rawan akan tindakan premanisme,” ungkap Siswandi.

Pada saat proses razia, sempat terjadi percekcokan yang cukup alot. Tetapi, karena banyaknya petugas yang berpartisipasi dalam razia tersebut, akhirnya berhasil membuat para preman itu tidak berkutik. Semuanya pun akhirnya berhasil dinaikkan dalam truk.

Petugas pun juga melakukan penyisiran pada lokasi sampai dengan hampir 2 jam. Mereka yang telah terjadi razia, lalu diangkut menuju ke Mako Satuan Sabhara dari Polresta Medan yang ada di Jalan Putri Hijau guna dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.

“Mereka yang telah kita tangkap, kemudian kita data serta selanjutnya akan kita lakukan pembinaan,” pungkas Siswandi.

Operasi ini juga berhasil dilakukan karena adanya informasi yang didapatkan dari para warga. Para warga yang sudah merasa resah dengan keberadaan para preman tersebut, pun akhirnya melakukan laporan kepada pihak kepolisian. Kemudian pihak kepolisian pun melakukan razia tersebut.