Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Nasional – Isu SARA di Pilkada DKI, Bangkitkan Trauma Pada Korban Mei 1998

2 min read

Pilkada DKI Jakarta telah memberikan dampak yang buruk bagi sekelompok etnis serta penganut agama tertentu. Atas ujaran kebencian yang sarat akan perbedaan suku, agama, rasa, antargolongan atau SARA telah menimbulkan benih – benih trauma diantara korban kersuahan Mei 98.

Hal tersebut telah disampaikan oleh Rini Pratsnawati selaku aktivis dari Lembaga Studi advokasi masyarakat. Dirinya kerap kali telah menerima cerita kekhawatiran dari sekelompok etnis Tionghoa yang merasa takut bila kerusuhan Mei yang telah terjadi 19 tahun yang lalu, akan kembali terjadi pada Pilkada beberapa waktu yang lalu.

“Saya telah menerima keluhan – keluhan yang datang dari teman Tionghoa. Mereka telah merasakan kekhawatiran serta takut bila kejadian Mei 98 akan terulang kembali, sebab suasana pada waktu itu telah menjurus kea rah sana,” ungkap Rini ketika ditemui di Jakarta pada Sabtu 13/5/2017.

Rini juga mengatakan apabila para korban yang bercerita akan keluarganya yang telah pergi menuju luar negeri serta tak kunjung kembali sampai dengan saat ini ialah karena mereka merasa ketakutan yang begitu luar biasa ketika 1998 silam. Pada saat ini, mereka pun masih ada di bayang – bayang ketakutan yang sama, terlebih lagi gejala – gejalanya sudah mulai kembali dirasakan.

Sejumlah korban dari peristiwa 1998 yang berasal dari etnis Tionghoa pun telah mencemaskan berita dari media massa terkait atas sejumlah kelompok masyarakat yang telah menolak kaum pribumi. Atas rasa takut yang semakin memucak tersebut, telah mereka rasakan ketika sudah melihat secara langsung spanduk yang bertulis Tolak Pemimpin Kafir dan Anti – China.

“Hal tersebut telah membuat mereka merasa begitu resah,” kata Rini.

Meski pun demikian, Rini juga menambahkan apabila pihaknya masih belum pernah mendapatkan aduan resmi dari orang – orang yang telah merasa terancam. Dari sejumlah keluhan serta kecemasan tersebut, telah didengan secara informal dari sejumlah korban yang memang sebagian besar merupakan kawan Rini.

Rini pun menambahkan pabila pada saat ini, masih belum ada temannya yang berminat untuk pergi atau pun pindah menuju luar negeri. Memang mereka beretnis Tionghoa, namun tak mudah untuk bisa meninggalkan Indonesia, sebab mereka sudah begitu mencintai negeri ini. Meski mereka terkadang merasa sedih, sebab merasa cintanya pada Indonesia terasa seperti tercampakkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *